Ads

Selasa, 13 April 2021, April 13, 2021 WIB
Last Updated 2021-04-13T08:51:51Z
BMKGNASIONAL

BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 94W, Begini Dampaknya Bagi Indonesia


JOURNALTELEGRAF - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memonitor adanya Bibit Siklon Tropis 94W yang mulai tumbuh di wilayah Samudera Pasifik sebelah utara Papua. pada Senin (12/04/2021).


Melalui siaran pers, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, Melalui citra satelit Himawari-8, bibit siklon tropis yang terdeteksi di -5.8 LU-141.1 BT itu menunjukkan adanya petumbuhan awan konvektif yang persisten dan cukup signifikan di sekitar sistem dalam enam jam terakhir.


"Area dengan kecepatan angin maksimum (15-20 knot) terkonsentrasi di kuadran utara dan selatan dari pusat sistem," jelasnya.


"Adapun tekanan minimum Bibit Siklon Tropis 94W mencapai 1007 hPa dan dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knot atau 37 km/jam," Sambungnya.


Lebih lanjut, Guswanto mengatakan bahwa keberadaan Bibit Siklon Tropis 94W dalam 24 jam kedepan ini memberikan dampak tidak langsung berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam 24 jam kedepan yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang di beberapa wilayah di Tanah Air.


"Dalam 24 jam ke depan memberikan dampak tidak langsung berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," kata Guswanto melalui keterangan tertulis.


Adapun sejumlah wilayah yang berpotensi terdampak Bibit Siklon Tropis 94W menurutnya meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.


Dalam hal ini Guswanto menekankan bahwa wilayah dengan level ‘waspada’ untuk potensi banjir/bandang dua hari ke depan berdasarkan prakiraan berbasis dampak adalah; Sulawesi Utara dan Maluku Utara.


“Waspada Sulawesi Utara dan Maluku Utara,” katanya.


Lebih jauh, dia juga mengatakan bahwa Gelombang Tinggi 1.25 sampai 2.5 meter berpeluang terjadi di  Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, Perairan utara Kep. Sangihe hingga Kep. Talaud, Laut Maluku, Perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera, Samudera Pasifik utara Halmahera.


Kemudian Gelombang Tinggi 2.5 hingga 4.0 meter berpeluang terjadi di Perairan Raja Ampat - Sorong, Perairan Manokwari, Perairan Biak, Teluk Cendrawasih, Perairan Jayapura - Sarmi, Samudera Pasifik utara Papua Barat.


Berikutnya Gelombang Setinggi 4.0 hingga 6.0 meter berpeluang terjadi di Samudera Pasifik utara Papua.


Menyusul adanya informasi prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem.


"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati," jelas Guswanto.


Dalam hal ini, seluruh pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat juga diharapkan dapat mempersiapkan segala hal yang dianggap perlu untuk mengantisipasi adanya dampak terhadap bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan dan pohon tumbang.



Editor/Reporter: Legitha Aswardy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar