Ads

Sabtu, 07 November 2020, November 07, 2020 WIB
Last Updated 2020-11-07T06:07:05Z
Pendidikan

Sempat Vakum Selama Pandemi Covid-19, "KASARA" Kembali Buka Perpustakaan Jalanan


Foto : Perpustakaan Jalanan Komunitas Sanggar Literasi KASARA-PD IPM Manado (istimewa)



JOURNALTELEGRAF - Semenjak Covid-19 menjadi pandemi dunia tak terkecuali di Kota Manado, banyak aktivitas masyarakat yang terganggu. Salah satunya Komunitas Sanggar Literasi (KASARA).


Komunitas yang diinisiasi oleh  Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kota Manado ini terbentuk pada 15 September 2016. Berdirinya komunitas ini, menurut Muhammad Jauzi Sandiah, Ketua Kasara, karena melihat besarnya minat anak muda di Manado untuk membaca buku, dan menjadikan buku sebagai sarana mengubah situasi sosial. Maka dari itu diperlukan sebuah komunitas literasi yang mampu mewadahi minat-minat tersebut.


"Komunitas Sanggar Literasi (Kasara) adalah komunitas perbukuan yang bergerak untuk memperkuat minat-minat literasi kelompok muda di Manado," jelas Muhammad Jauzi Sandiah, Ketua Kasara saat berbincang dengan media ini.


Setelah  sempat vakum sejak covid-19 mewabah, Jauzi sapaan akrab Muhammad Jauzi Sandiah mengatakan jika hari ini, Sabtu (7/11/2020) Kasara kembali menggelar "Perpus Jalanan" dan mengambil berlokasi di Lapangan Sparta Tikala, Kota Manado.


"Alhamdulillah hari ini Perpus Jalanan kembali menemui para pembaca setia dari berbagai kalangan, yang mungkin telah menahan rindu hamoir setahun akibat corona, semoga cepat berlalu dan Alhamdulillah apresiasi masyarakt sangat luar biasa, membaca, bercakap saling berbagi pengetahuan dan kebahagian," jelas Jauzi.


Jauzi menambahkan, buku buku harus mengembara jauh, minat baca Indonesia rendah, hanya alibi negara yang mengatakan jika minat baca masyarakat tinggi.


"Fasilitas publik untuk membacalah yang rendah," kata Jauzi yang juga menjabat Ketua Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan PD IPM Kota Manado ini.


Sebahai informasi, sejak Oktober 2017 Komunitas Sanggar Literasi masuk ke dalam daftar Free Cargo Literacy (FCL) atau Pustaka Bebas Bea (PBB) yakni program kerjasama dari Pustaka Bergerak dan PT. Pos Indonesia . Bersama-sama dengan komunitas di seluruh tanah air yang akan menerima kiriman buku pada setiap bulannya. Hingga sekarang, Komunitas Sanggar Literasi telah menerima berbagai jenis genre buku dari berbagai institut, organisasi, lembaga, komunitas, dan individu. Komunitas Sanggar Literasi sebagai salah satu dari dua komunitas perbukuan di Sulawesi Utara yang terdaftar pada program tersebut. Namun, program Free Cargo Literacy sudah dihentikan pemerintah. Meskipun begitu, masih banyak sukarelawan yang mengirimkan paket buku dengan ongkos pribadi atau komunitas.

Editor : Arham Licin



Tidak ada komentar:

Posting Komentar