Ads

Sabtu, 17 Oktober 2020, Oktober 17, 2020 WIB
Last Updated 2020-10-17T11:49:40Z
POLITIK

Jihadis Madani Gelar Dialog di Kota Bitung Kupas Tuntas Politik Identitas

JOURNALTELEGRAF - Sejumlah tokoh pemuda dan tokoh muslim Sulawesi Utara yang tergabung dalam kelompok diskusi bernama "Jihadis Madani" menggelar diskusi di Kota Bitung  Jumat (16/10/2020).


Foto : Kegiatan Jihadis Madani di Daun Kopi Kota Bitung (JT/Alfonds)

Kegiatan yang digelar di Daun Kopi Jalan Samratulangi ini digelar untuk melihat sejauh mana politik identitas menjadi pemicuh perseteruan antar kelompok masyarakat yang akan menjadi awal perpecahan antara masyarakat baik saat pilkada maupun setelah pilkada usai.

Diskusi dibuka oleh Hamzah Latif yang juga adalah Sekretaris Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Sulawesi Utara. Menurut Hamzah, pilkada membuat umat terpolarisasi akibat dari pilihan ysng berbeda. 

"Oleh karena itu, melalui diskusi seperti ini kita bisa menyatukan persepsi seperti apa umat melihat pilkada ini. Jangan sampai pilkada menimbulkan perpecahan diantara kita," jelasnya.

Mantan calon gubernur Sulawesi Utara di pilkada 2005, Hamdi Paputungan yang hadir pada diskusi tersebut mengungkapkan bagaimana dirinya berjuang saat itu dengan megedepankan politik identitas.

"Saat itu saya yang paling getol menyampaikan kepada umat Islam. Islam pilih Islam," katanya.

Namun lanjut Hamdi, apa yang saat itu diperjuangkannya tidak bisa terwujud justru menjadikan umat terpecah belah dan gesekan pun tak bisa dihindari ditengah masyarakat.

"Sangat berbahaya mengangkat isu isu identitas ini di pilkada ditengah masyarakat Sulut yang justru berjiwa nasionalisme tinggi," tambahnya.

Sedangkan salah satu tokoh marhaen Sulawesi Utara , Max Siso membeberkan dampak dari politik identitas yang memicu konflik antar agama, suku, etnis dan budaya.

"Politik identitas akan membenturkan semua itu dan akhirnya kita akan saling bermusuhan sesama anak bangsa, khususnya di Sulawesi Utara hanya karena pemilihan gubernur, bupati dan walikota, kita semua tidak menginginkan ini," katanya.

Ditambahkan Max, sejarah sudah jelas memberikan kita dasar berpijak bahwa bangsa Indonesia didirikan secara gotong royong tamnpa membeda bedakan.

"Isu identitas ini menjadi lahan bagi sejumlah pihak untuk meraih keuntungan pribadi dalam pilkada," jelasnya.

Sedangkan Arter Makinggung, Juri Bicara Jihadis Madani mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh tokoh muslim dan pemuda di Kota Bitung.

"Terima kasih atas kehadiran bapak ibu sekalian semoga silaturahmi diantara kita terus terjalin untuk Sulawesi Utara lebih baik," jelasnya.

Hadir pada diskusi tersebut, perwakilan NU, Muhammadiyah, Syarikat Islam, BKPRMI, KAHMI, KNPI sejumlah Imam, BTM, Majelis Taklim dan pemuda.

Reporter/Editor : Alfonds Wodi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar