Ads

Kamis, 16 Juli 2020, Juli 16, 2020 WIB
Last Updated 2020-07-16T02:31:05Z
tolitoli

Wiyatmoko Pemerhati Lingkungan, Ajak Mendirikan Komunitas Bank Sampah di Tolitoli

Foto : (istimewa) Wiyatmoko

JOURNALTELEGRAF -Perilaku masyarakat yang tidak memiliki kesadaran akan keindahan kota dengan banyaknya iklan-iklan ilegal yang mengotori ruang publik, membuat Bapak Wiyatmoko dan kawan-kawan mendirikan komunitas Bank Sampah Tolitoli Mandiri (BSTM).

Aksi komunitas ini dilakukan berdasarkan kecintaan terhadap kebersihan kota Tolitoli, tanpa ada bayaran seperser pun.

Bahkan untuk biaya operasional diperoleh dari biaya pribadi masing-masing anggotanya.

Selain itu, sejumlah komunitas dan pegiat sosial peduli lingkungan di Tolitoli berkomitmen membantu mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih baik.

Dalam aksi yang digalang Komunitas BSTM  ini, mendorong perubahan paradigma pengelolaan sampah sejak dari lingkungan rumah tangga di kabupaten Tolitoli dengan banyak melakukan Edukasi Secara terus-menerus.

"Sampah adalah persoalan yang membutuhkan perhatian bersama,harus efektif secara terus menerus dilakukan oleh masyarakat tolitoli" ujar Ketua BSTM, Kamis (16/07/2020).

Selain itu, BSTM juga memiliki tempat pengolahan sampah yang berada di Desa Kalangkangan Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli.

"Berbagai peningkatan teknologi pada tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah pun tidak akan berarti jika semua elemen tidak terlibat dalam gerakan pengelolaan sampah," imbuhnya.

Sementara, Bung Wiyat juga mengatakan, saat ini kesadaran masyarakat di Tolitoli diperkirakan Naik 10% dalam menjaga lingkungan.

"Maka sebenarnya penting untuk mendirikan bank sampah di desa atau kelurahan. Karena belum semua desa dan kelurahan punya bank sampah," ujar Wiyat.

Padahal kata Wiyat, selain bermanfaat dari sisi ekologi, pengelolaan sampah juga bermanfaat dari sisi ekonomi.

"Sudah banyak bukti komunitas yang berhasil mendapat keuntungan ekonomi dari pengelolaan sampah," ujarnya.

Bahkan, membangun model kewirausahaan sosial (social entrepreneurship) untuk mendorong berbagai pihak peduli terhadap pengelolaan sampah.

"Sekarang jumlah relawan pengelolaan sampah ini sudah tersebar dibeberapa kecamatan  di Kabupaten Tolitoli," jelasnya.
Lanjud dia, Bank sampah menjadi inisiatif ekologi-ekonomi yang menyehatkan lingkungan serta menyejahterakan warga.

"Dari pemilahan hingga daur ulang, ada potensi ekonomi yang bisa digerakkan dari kampung ke kampung," kata Wiyat.

Bung Wiyat menatakan, dengan menggaet banyak komunitas, pengelolaan sampah diharapkan bisa menjadi perhatian bersama khususnya oleh generasi muda.

"Apalagi setiap komunitas peduli lingkungan punya kelebihan masing-masing.Tidak hanya menjadikan Kepedulian lingkungan ini sebagai bentuk Pencitraan kepada Publik," tutup Wiyat





Reporter : Legitha Aswardy
Editor : Ewin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar