JOURNALTELEGRAF-Dinas kesehatan Kabupaten Boven Digoel bersama Dinkes Propinsi, Gapai dan Unicef melaksanakan evaluasi vector control.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Bung Hatta kodim 1711/BVD ini di hadiri oleh 19 dari 20 puskesmas yang ada di Kabupaten Boven Digoel (25/06/20).
Ketua panitia kegiatan Taufik Imansyah Saifat mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan evaluasi pengendalian vector setiap kampung.
"Berdasarkan permasalahan, data vector, lingkungan serta perilaku masyarakat. dimana sebelumnya telah dilakukan kegiatan berupa pendistribusian kelambu rutin maupun Indoor Residual Spraying (IRS) IRS," terangnya.
Selain itu menurut dia, Kabupaten Boven Digoel telah melakukan upaya pengendalian yang sama. seperti pengendalian vektor berupa distribusi kelambu berinsektisida, baik kelambu massal maupun kelambu rutin dan kegiatan Indoor Residual Spraying (IRS).
Taufik juga memaparkan, kelambu rutin ini telah di distribusikan setiap tahunnya dan pada tahun 2019 mencapai mencapai 53%.
Bahkan kata Taufik, kegiatan IRS di tahun 2019 di lakukan di 2 Distrik yaitu Distrik Mindiptana dan Distrik Manggelum namun belum berdampak pada penurunan kasus.
“Maka dengan melihat kondisi Boven Digoel ini, maka perlu memerlukan upaya akselerasi untuk menurunkan angka kesakitan hingga kurang dari 5% dan menurunkan angka kematian akibat malaria," tandasnya.
Reporter : Thedy Arwian
editor : Ewin
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Bung Hatta kodim 1711/BVD ini di hadiri oleh 19 dari 20 puskesmas yang ada di Kabupaten Boven Digoel (25/06/20).
Ketua panitia kegiatan Taufik Imansyah Saifat mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan evaluasi pengendalian vector setiap kampung.
"Berdasarkan permasalahan, data vector, lingkungan serta perilaku masyarakat. dimana sebelumnya telah dilakukan kegiatan berupa pendistribusian kelambu rutin maupun Indoor Residual Spraying (IRS) IRS," terangnya.
Selain itu menurut dia, Kabupaten Boven Digoel telah melakukan upaya pengendalian yang sama. seperti pengendalian vektor berupa distribusi kelambu berinsektisida, baik kelambu massal maupun kelambu rutin dan kegiatan Indoor Residual Spraying (IRS).
Taufik juga memaparkan, kelambu rutin ini telah di distribusikan setiap tahunnya dan pada tahun 2019 mencapai mencapai 53%.
Bahkan kata Taufik, kegiatan IRS di tahun 2019 di lakukan di 2 Distrik yaitu Distrik Mindiptana dan Distrik Manggelum namun belum berdampak pada penurunan kasus.
“Maka dengan melihat kondisi Boven Digoel ini, maka perlu memerlukan upaya akselerasi untuk menurunkan angka kesakitan hingga kurang dari 5% dan menurunkan angka kematian akibat malaria," tandasnya.
Reporter : Thedy Arwian
editor : Ewin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar