Ads

JournalTelegraf
Jumat, 08 Mei 2020, Mei 08, 2020 WIB
Last Updated 2020-05-07T16:52:32Z
HUKRIMMeraukePapua

Pengeroyokan Berujung Maut, Kritoforus Tewas Ditusuk Celurit di Gudang Arang

JOURNALTELEGRAF - Seorang pekerja TKBM berinisial K alias Kristoforus meregang nyawa setelah ditusuk celurit dibagian dada oleh pelaku L di Jalan Gudang Arang, Kamis (7/5/2020), sekira pukul 01.30 Wit.

Dari informasi yang dirangkum, peristiwa bermula saat adanya pengendara sepeda motor melaju kencang melintasi pemukiman berkali-kali hingga membuat warga setempat merasa terganggu.

Korban K alias Kristoforus yang tinggal dilokasi itu keluar rumah lalu mencegat pengendara motor bersama sejumlah warga. Mereka juga sempat merusak sepeda motor pelaku.

Saat pengendara mengembalikan sepeda motor kepada pemiliknya, yakni salah satu dari pelaku, pemilik tidak terima. Pelaku, YH dan L, kemudian pergi mencari korban K dengan membawa senjata tajam.

Setibanya di TKP, tepatnya di jembatan jalan Gudang Arang, kedua pelaku dicegat dan dipukul oleh korban dan teman-temannya.

Pelaku YH terjatuh dan langsung melarikan diri. Sementara pelaku L, langsung menusuk korban di bagian dada sebelah kiri dengan menggunakan celurit dan selanjutnya kabur.

Akibat peristiwa itu, korban mengalami luka tusuk di bagian dada dan meninggal dunia.

Petugas Polsek KPL dan Satlantas sempat melakukan olah TKP, karena menurut laporan masyarakat penyebab kematian korban karena kecelakaan tunggal.

Ternyata hasil olah TKP, bukan kasus lakalantas, tapi kasus pengeroyokan berujung maut.

Kapolres Merauke melalui Kasubag Humas, AKP Ariffin,S.Sos, saat dikonfirmasi, membenarkan kasus tindak pidana tersebut dalam penanganan Sat Reskrim Polres Merauke.

Dua pria yang diduga pelaku (YH dan L) diamankan oleh Polsek KPL dan di bawa ke Polres Merauke guna proses lebih lanjut.

Kasubag Humas mengimbau agar pihak keluarga mempercayakan penanganan kasus tersebut sepenuhnya kepada pihak kepolisian dan tidak melakukan perbuatan yang bisa melanggar hukum.

“Kami akan bekerja semaksimalnya. Keluarga diminta untuk tidak terpancing emosi," pungkasnya.

Reporter : Gilang Hary
Editor : Simon Ronal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar