JOURNALTELEGRAF - Ketua Umum Pengurus Besar IKAMI SULSEL, Rahmat Al-Kahfi mengungkapkan belasungkawanya atas tumbangnya tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19. Diketahui sebanyak 84 tenaga medis hingga hari ini terkonfirmasi positif terjangkiti Virus Corona.
Pria asal Palopo ini juga merasa prihatin, menurutnya para tenaga medis merupakan ujung tombak bangsa ditengah-tengah wabah virus Corona yang sedang menimpah bangsa Indonesia.
“Kita turut sedih dengan banyaknya tenaga medis yang ikut tertular Virus Corona. Padahal merekalah ujung tombak bangsa dalam menghadapi wabah ini,” kata Rahmat al-Kahfi kepada media, Jakarta, Sabtu (11/04/2020).
Lebih lanjut, Kahfi sebagaimana nama panggilannya, mengatakan seharusnya pemerintah memberikan fasilitas Alat Pelindung Diri (APD) yang secukupnya kepada tenaga medis dan APD tersebut merupakan APD standar international.
“Kurangnya APD menjadi penyebab utama. Kami meminta pemerintah dapat segera memaksimalkan ketersedian APD dan kami mengajak seluruh elemen masyarakat dapat ikut membantu pemerintah membantu keamanan tenaga medis,” jelas pria lulusan Universitas Muhammadiyah Malang ini.
Hingga berita ini diturunkan, terkonfirmasi terdapat 150 tenaga medis tumbang dinyatakan positif virus Corona (Covid-19). Dan dari 150 orang, telah dinyatakan meninggal 2 orang.
“Tenaga kesehatan yang positif terinfeksi sejumlah 150 orang, 2 orang meninggal tersebar di 41 rumah sakit, 1 klinik, dan 4 puskesmas di Jakarta,” kata Catur Laswanto dalam keterangan tertulis.
Reporter : Amir Wata
Editor : Arham Licin
 |
| Foto : (istimewa) IKAMI Sulsel pedulu Covid-19 |
Pria asal Palopo ini juga merasa prihatin, menurutnya para tenaga medis merupakan ujung tombak bangsa ditengah-tengah wabah virus Corona yang sedang menimpah bangsa Indonesia.
“Kita turut sedih dengan banyaknya tenaga medis yang ikut tertular Virus Corona. Padahal merekalah ujung tombak bangsa dalam menghadapi wabah ini,” kata Rahmat al-Kahfi kepada media, Jakarta, Sabtu (11/04/2020).
Lebih lanjut, Kahfi sebagaimana nama panggilannya, mengatakan seharusnya pemerintah memberikan fasilitas Alat Pelindung Diri (APD) yang secukupnya kepada tenaga medis dan APD tersebut merupakan APD standar international.
“Kurangnya APD menjadi penyebab utama. Kami meminta pemerintah dapat segera memaksimalkan ketersedian APD dan kami mengajak seluruh elemen masyarakat dapat ikut membantu pemerintah membantu keamanan tenaga medis,” jelas pria lulusan Universitas Muhammadiyah Malang ini.
Hingga berita ini diturunkan, terkonfirmasi terdapat 150 tenaga medis tumbang dinyatakan positif virus Corona (Covid-19). Dan dari 150 orang, telah dinyatakan meninggal 2 orang.
“Tenaga kesehatan yang positif terinfeksi sejumlah 150 orang, 2 orang meninggal tersebar di 41 rumah sakit, 1 klinik, dan 4 puskesmas di Jakarta,” kata Catur Laswanto dalam keterangan tertulis.
Reporter : Amir Wata
Editor : Arham Licin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar