JOURNALTELEGRAF - Pusat jajanan Ramadhan yang berada di pusat Kota Bitung menjadi sorotan warga karena dinilai tidak mengindahkan anjuran pemerintah dalam rangka memutus mata rantai virus corona (Covid-19).
 |
| Foto : (istimewa) Benny Lontoh Kadis Perdagangan Kota Bitung, (kanan) suasana pasar jajan ramadhan |
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Bitung, Benny Lontoh mengatakan jika pasar jajan ramadhan itu diberikan izin atas dasar pertimbangan menghornati umat Islam yang sedang berpuasa.
"Iya. Ijin diberikan atas dasar pertimbangan menghormati umat muslim. Ijin diberikan dengan beberapa penegasan terkait menjaga jarak antar pedagang dan pembeli. Menggunakan masker bagi penjual dan pembeli juga ditegaskan dengan jelas ke pihak pengelola," katanya melalui pesan Whats App, Jum'at (24/4/2020).
Namun menurit Benny, kejadian hari pertama pelaksanaan pasar jajan ramdhan akan menjadi baham evaluasi.
"Kejadian hari ini menjadi bahan evaluasi bagi pembeli apabila tidak diindahkan maka ijin dapat ditarik lagi. Pertimbangan utama hanyalah untuk memberi sarana bagi umat muslim disekitar pusat yang hendak berbuka puasa agar lebih mudah. Ijin diberikan gratis tanpa retribusi apapun," jelasnya.
Dia menambahkan, kegiatan pasar jajan ramadhan tersebut akan dipantau dihari kedua (besok,red) dan akan diambil tindakan tegas bagi yang tidak mengikuti anjuran yang ada.
"Besok akan kita pantau jika pengelola tidak mampu mengendalikan sesuai arahan maka ijin akan ditarik dan bangsal akan dibongkar," tegasnya.
Reporter / Editor : Arham Licin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar