Ads

Minggu, 01 Maret 2020, Maret 01, 2020 WIB
Last Updated 2020-03-01T14:16:32Z
BITUNGHEADLINENASIONAL

Sambangi Bitung, Menteri PUPR Nyatakan Tidak Akan Menyentuh Mata Air Aerujang

Foto: Istimewa

JOURNALTELEGRAF-Sempat mengalami penolakan dari masyarakat adat Negeri Danowudu dan Aliansi Peduli Aerujang karena proyek jalan Tol Manado – Bitung yang melintas di mata air Aerujang yang bertempat Kelurahan Girian Permai, Kecamatan Girian, Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara akhirnya mendapat titik terang.

Hal ini didasari dengan Kedatangan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mochamad Basuki Hadimuljono yang menyatakan secara langsung akan menggeser rencana pembangunan jalan tol di mata air Aerujang. Minggu (01/02/2020).

Menurutnya, penggeseran jalur tol yang bakal melintas di mata air Aerujang tentunya mempunyai sebab yang jelas.

“Kementerian PUPR tidak hanya bertugas membangun infrastruktur tapi juga mengelola air di seluruh Indonesia, termasuk mata air Aerujang,” ujar Menteri PUPR kepada sejumlah awak media.

Dirinya juga menjelaskan bahwa kasus mata air Aerujang ini sama persis dengan pembangunan terowongan Citarum yang tujuannya menyelamatkan situs Curug Jompong.

“Kenapa kita harus membangun terowongan, karena kita ingin menyelamatkan situs Curug Jompong,” terangya.

Tol di mata air Aerujang harus digeser dengan tujuan sama yakni menyelamatkan situs dan lingkungan hidup, apalagi menyangkut mata air.

“Kebetulan basic saya adalah air tanah, makanya saya putuskan mata air Aerujang jangan kita apa-apakan. Kami akan mencari cara lain dan malam ini akan dibahas di Manado,” jelasnya.

Sementara itu Ryuzaki Raizo salah satu perwakilan Aliansi Peduli Aerujang mengapresiasi keputusan Menteri PUPR ini.

“Sebelumnya banyak pihak yang pesimis dan memandang sebelah mata perjuangan kami saat menyuarakan meminta proyek tol digeser dari mata air Aerujang. Namun hari ini Tuhan lewat Pak Menteri telah mengabulkan doa dan perjuangan kami selama ini,” ujar Ryuzaki.

Berbagai upaya lanjut Ryuzaki, yang kami lakukan untuk menyelamatkan mata air Aerujang dari proyek pembangunan jalan tol.

“Upaya-upaya tersebut diwarnai dengan teror dan ancaman hingga dianggap provokator menghambat proyek jalan tol Manado-Bitung,” ucapnya.

Dirinya juga saat menyesalkan respon para pengambil keputusan yang seakan tutup mata dan balik menyerang dengan tudingan bahwa Aliansi Peduli Aerujang menolak pembangunan jalan tol.

Padahal lanjut Ryuzaki, dari awal Aliansi Peduli Aerujang menyatakan sangat mendukung pembangunan tol dan meminta rencana jalan tol di mata air Aerujang digeser 200 meter sesui ketentuan.

“Kami beberapakali mengutus perwakilan ke Jakarta dengan menggunakan dana pribadi dengan harapan Pak menteri menanggapi persoalan mata air Aerujang dan hari ini baru terjawab,” pungkasnya.

Editor/Reporter: Richardo Pangalerang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar