Ads

Minggu, 08 Maret 2020, Maret 08, 2020 WIB
Last Updated 2020-03-08T14:50:39Z
Opini

Analisis Pilkada Kota Bitung: Calon Wakil Walikota Menentukan Pilihan Rakyat

Foto: Novian Topit, Aktivis Muda Muhammdiyah

JOURNALTELEGRAF-Sebentar lagi Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bitung akan segera dilaksanakan. Helatan 5 Tahun ini, merupakan pesta yang nantinya akan disambut meria oleh Ratusan Ribu masyarakat Kota Bitung. Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota merupakan suatu hal yang wajarnya diperhatikan oleh masyarakat.

Setelah tidak terakomodirnya Calon Independent, tidak lantas mengerucutkan potensi kompetisi menyisahkan petahana Walikota dan Wakil Walikota. Kejutan datang dari PKPI dan PAN yang kabarnya akan membentuk poros tengah, dengan mengusung Martin Daniel Tumbelaka (MDT). MDT yang senter terdengar maju Pilwako Manado belok kanan ke Kota Bitung. Hal ini membuat Pilwako Bitung terasa lebih menarik.

Meski begitu, Max Milian Jonas Lomban dan Maurits Mantiri sebagai petahana jelas lebih mendapat perhatian dari masyarakat Kota Bitung. Jika, MDT benar – benar maju bisa saja Beliau menjadi “Kuda Hitam” yang akan menjadi penggergaji suara. Bisa saja masyarakat Kota Bitung yang tidak puas dengan kebijakan atau capaian Pemerintah Periode 2015-2020. Akan lebih cebderung merapat ke MDT.

Pengaruh Calon Wakil Walikota?

Saya melihat secara umum, dalam perpolitikan Indonesia peran Calon Wakil (baik Presiden, Gubernur, atau Walikota) sangat mempengaruhi elektabilitas suatu Paslon. Jika kita melihat Pilpres kemarin, tentunya kita bisa menarik kesimpulan bahwa salah satu faktor kemenangan Jokowi, pada plihan mengambil Ma’ruf Amin sebagai Calon Wakil Presiden.

Realitas ini memberikan gambaran kepada Calon Walikota Bitung untuk lebih berhati – hati di dalam memilih partner pada Pilwako nanti. Calon Wakil Walikota bisa saja menjadi penambah suara, bisa juga menjadi pengurang suara.

Artinya : 1) Jika masyarakat menyukai Calon Walikota dan menyukai Calon Wakil Walikota maka dipastikan masyarakat akan memilih Paslon tersebut; 2) Jika masyarakat menyukai Calon Walikota, tapi tidak menyukai Calon Wakil Walikota maka masyarakat akan mempertimbangkan memilih atau tidak; 3) Jika masyarakat tidak menyukai Calon Walikota, tapi menyukai Calon Wakil Walikota maka masyarakat akan mempertimbangkan memilih atau tidak; 4) Jika masyarakat tidak menyukai Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota maka dapat dipastikan masyarakan tidak akan memilih Paslon tersebut. Rasio politik ini ini, merupakan sebuah keniscayaan.

Rumusan Memilih Calon Wakil Walikota

Dalam memilih Calon Wakil Walikota perlu adanya rasionalitas dari Partai Pengusung. Paslon Pengusung tidak boleh mengedepankan ego kekaderan dengan mengutamakan bergaining politik untuk menentukan siapa yang menjadi Calon Wakil Walikota.

Melihat pengaruh Calon Wakil Walikota terhadap elektabilitas Paslon sebagaimana yang saya sampaikan di atas, maka perlu adanya instrument untuk mengukur Wakil Walikota yang akan diusung.

Setidakanya ada 3 instrument/metode yang bisa digunakan untuk mengukur pengaruh Bakal Calon Wakil Walikota yang nantinya di usung menjadi Calon Wakil Walikota.

Pertama, mengadakan survei baik survei internal Parpol atau survei independent; Ke-Dua, analisis isu terkait Pilwako yang sementara menjadi fokus masyarakyat; Ke-Tiga; Jika terlanjur mengambil Calon Wakil Walikota yang tidak populer, maka perlu adanya personal brending, untuk mendorong kepercayaan masyarakat.

Siapa yang akan menjadi Calon Wakil Walikota?

Jika MDT benar – benar di usung menjadi Bakal Calon Walikota, maka dipastikan akan ada 3 Calon Wakil Walikota yang nantinya akan mempengaruhi elektabilitas, dan ikut mempengaruhi dinamika Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bitung.

Selanjutnya Calon Wakil Walikota masih menjadi misteri yang disembunyikan oleh Partai Pengusung Paslon Walikota dan Wakil Walikota Butung. Adapun isu yang belakangan ini mewarnai jagat media online terkait Calon Wakil Walikota, hal itu belum menjadi suatu hal yang mutlak. Perubahan skema strategi dalam politik adalah suatu keniscayaan, sehinggah bisa saja akan ada sesuatu hal yang bisa mempengaruhi dinamika internal Partai Pengusung dalam menentukan Calon Wakil Walikota.

Initinya, siapapun yang nantinya diusung menjadi Calon Walikota dan Wakil Walikota Bitung. Pastikan dia menjadi pilihan rakyat, kalau tidak, maka harus bersiap meratapi kekalahan yang diakibatkan kelalaian di dalam memilih Paslon Walikota dan Wakil Walikota.

Penulis: Novian Topit, Aktivis Muda Muhammdiyah
Editor: Richardo Pangalerang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar