Foto: Novian Topit, Aktivis Muda Muhammdiyah |
JOURNALTELEGRAF-Sebentar lagi Pemilihan Walikota dan Wakil
Walikota Bitung akan segera dilaksanakan. Helatan 5 Tahun ini, merupakan pesta
yang nantinya akan disambut meria oleh Ratusan Ribu masyarakat Kota Bitung.
Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota merupakan suatu hal yang wajarnya
diperhatikan oleh masyarakat.
Setelah tidak terakomodirnya Calon Independent, tidak lantas
mengerucutkan potensi kompetisi menyisahkan petahana Walikota dan Wakil
Walikota. Kejutan datang dari PKPI dan PAN yang kabarnya akan membentuk poros
tengah, dengan mengusung Martin Daniel Tumbelaka (MDT). MDT yang senter
terdengar maju Pilwako Manado belok kanan ke Kota Bitung. Hal ini membuat
Pilwako Bitung terasa lebih menarik.
Meski begitu, Max Milian Jonas Lomban dan Maurits Mantiri
sebagai petahana jelas lebih mendapat perhatian dari masyarakat Kota Bitung.
Jika, MDT benar – benar maju bisa saja Beliau menjadi “Kuda Hitam” yang akan
menjadi penggergaji suara. Bisa saja masyarakat Kota Bitung yang tidak puas
dengan kebijakan atau capaian Pemerintah Periode 2015-2020. Akan lebih
cebderung merapat ke MDT.
Pengaruh Calon Wakil Walikota?
Saya melihat secara umum, dalam perpolitikan Indonesia peran
Calon Wakil (baik Presiden, Gubernur, atau Walikota) sangat mempengaruhi
elektabilitas suatu Paslon. Jika kita melihat Pilpres kemarin, tentunya kita bisa
menarik kesimpulan bahwa salah satu faktor kemenangan Jokowi, pada plihan
mengambil Ma’ruf Amin sebagai Calon Wakil Presiden.
Realitas ini memberikan gambaran kepada Calon Walikota
Bitung untuk lebih berhati – hati di dalam memilih partner pada Pilwako nanti.
Calon Wakil Walikota bisa saja menjadi penambah suara, bisa juga menjadi
pengurang suara.
Artinya : 1) Jika masyarakat menyukai Calon Walikota dan
menyukai Calon Wakil Walikota maka dipastikan masyarakat akan memilih Paslon
tersebut; 2) Jika masyarakat menyukai Calon Walikota, tapi tidak menyukai Calon
Wakil Walikota maka masyarakat akan mempertimbangkan memilih atau tidak; 3)
Jika masyarakat tidak menyukai Calon Walikota, tapi menyukai Calon Wakil
Walikota maka masyarakat akan mempertimbangkan memilih atau tidak; 4) Jika
masyarakat tidak menyukai Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota maka dapat
dipastikan masyarakan tidak akan memilih Paslon tersebut. Rasio politik ini
ini, merupakan sebuah keniscayaan.
Rumusan Memilih Calon Wakil Walikota
Dalam memilih Calon Wakil Walikota perlu adanya rasionalitas
dari Partai Pengusung. Paslon Pengusung tidak boleh mengedepankan ego kekaderan
dengan mengutamakan bergaining politik untuk menentukan siapa yang menjadi
Calon Wakil Walikota.
Melihat pengaruh Calon Wakil Walikota terhadap elektabilitas
Paslon sebagaimana yang saya sampaikan di atas, maka perlu adanya instrument
untuk mengukur Wakil Walikota yang akan diusung.
Setidakanya ada 3 instrument/metode yang bisa digunakan
untuk mengukur pengaruh Bakal Calon Wakil Walikota yang nantinya di usung
menjadi Calon Wakil Walikota.
Pertama, mengadakan survei baik survei internal Parpol atau
survei independent; Ke-Dua, analisis isu terkait Pilwako yang sementara menjadi
fokus masyarakyat; Ke-Tiga; Jika terlanjur mengambil Calon Wakil Walikota yang
tidak populer, maka perlu adanya personal brending, untuk mendorong kepercayaan
masyarakat.
Siapa yang akan menjadi Calon Wakil Walikota?
Jika MDT benar – benar di usung menjadi Bakal Calon
Walikota, maka dipastikan akan ada 3 Calon Wakil Walikota yang nantinya akan
mempengaruhi elektabilitas, dan ikut mempengaruhi dinamika Pemilihan Walikota
dan Wakil Walikota Bitung.
Selanjutnya Calon Wakil Walikota masih menjadi misteri yang
disembunyikan oleh Partai Pengusung Paslon Walikota dan Wakil Walikota Butung.
Adapun isu yang belakangan ini mewarnai jagat media online terkait Calon Wakil
Walikota, hal itu belum menjadi suatu hal yang mutlak. Perubahan skema strategi
dalam politik adalah suatu keniscayaan, sehinggah bisa saja akan ada sesuatu
hal yang bisa mempengaruhi dinamika internal Partai Pengusung dalam menentukan
Calon Wakil Walikota.
Initinya, siapapun yang nantinya diusung menjadi Calon
Walikota dan Wakil Walikota Bitung. Pastikan dia menjadi pilihan rakyat, kalau
tidak, maka harus bersiap meratapi kekalahan yang diakibatkan kelalaian di
dalam memilih Paslon Walikota dan Wakil Walikota.
Penulis: Novian Topit, Aktivis Muda Muhammdiyah
Editor: Richardo Pangalerang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar