JOURNALTELEGRAF-Sempat viral balita Jojo yang dianiaya JB alias Awi (20) warga Kelurahan Pateten Tiga, Kecamatan Maesa, Kota Bitung, Sulawesi Utara yang adalah ayah kandungnya sendiri, Sabtu (08/02)2020.
Diduga yang menjadi pemicu adalah sakit hati, akibat penganiayaan itu, balita yang baru berumur enam bulan kini dirawat di RSUP Prof Kandouw Manado setelah sempat menjalani perawatan di UGD RS Budi Mulia Kota Bitung akibat luka lebam di muka dan kepala.
“Motif sementara karena pelaku kesal terhadap istrinya yang minggat dan sudah dua hari belum kembali,” ujar Kapolsek Maesa, Kompol Elia Maramis Kapolsek Maesa yang terus mendampingi perawatan Jojo serta ikut mengatar saat dirujuk ke Manado. Minggu (09/02)2020.
Elia menambahkan, rupanya beberapa hari sebelum kejadian, Awi dengan istrinya sempat terjadi pertengkaran yang berujung pada minggatnya sang istri membawa anak pertama mereka yang berusia dua tahun.
“Namun pengakuan pelaku masih terus kita dalami dan sampai saat ini masih terus dilakukan pemeriksaan di Polsek Maesa,” terangnya.
Dikonfirmasi mengenai kondisi Jojo setelah dirujuk ke Manado, Elia mengaku belum mendapat informasi terbaru, mengingat salah satu keluarga yang menjaga balita malang itu tidak mejawab saat dihubungi.
“Hari ini saya sudah cek tapi keluarga yang menjaga Jojo belum mengangkat saat saya telepon tadi pagi. Tapi tadi malam setelah sampai di sana (RSUP, red) Jojo langsung ditangani tim medis,” ungkapnya.
Awi sendiri ditangkap saat datang menjenguk Jojo di ruangan UGD RS Budi Mulia dan sempat mengelak dengan mengaku anaknya mengalami luka lebam kerena terjatuh.
Dari hasil penelusuran dan informasi yang diperoleh dari akun media sosial Facebook milik Awi, rupanya sebelum melakukan penganiayaan, dirinya sempat melampiaskan kekesalannya dalam postingan status dengan menggunakan akun Zou Young.
Awi mengaku kesal dan menduga ada pihak lain yang sengaja menyembunyikan atau menghalang-halangi istrinya untuk pulang sedangkan anaknya, Jojo sudah mencari-cari ibunya.
“Nd Otak, Sdki2 Lari Dari Rumah..,” tulis Awi dalam postingan nya.
Reporter : Richardo Pangalerang
 |
| Foto: Awi saat diamankan Polres Bitung |
Diduga yang menjadi pemicu adalah sakit hati, akibat penganiayaan itu, balita yang baru berumur enam bulan kini dirawat di RSUP Prof Kandouw Manado setelah sempat menjalani perawatan di UGD RS Budi Mulia Kota Bitung akibat luka lebam di muka dan kepala.
“Motif sementara karena pelaku kesal terhadap istrinya yang minggat dan sudah dua hari belum kembali,” ujar Kapolsek Maesa, Kompol Elia Maramis Kapolsek Maesa yang terus mendampingi perawatan Jojo serta ikut mengatar saat dirujuk ke Manado. Minggu (09/02)2020.
Elia menambahkan, rupanya beberapa hari sebelum kejadian, Awi dengan istrinya sempat terjadi pertengkaran yang berujung pada minggatnya sang istri membawa anak pertama mereka yang berusia dua tahun.
“Namun pengakuan pelaku masih terus kita dalami dan sampai saat ini masih terus dilakukan pemeriksaan di Polsek Maesa,” terangnya.
Dikonfirmasi mengenai kondisi Jojo setelah dirujuk ke Manado, Elia mengaku belum mendapat informasi terbaru, mengingat salah satu keluarga yang menjaga balita malang itu tidak mejawab saat dihubungi.
“Hari ini saya sudah cek tapi keluarga yang menjaga Jojo belum mengangkat saat saya telepon tadi pagi. Tapi tadi malam setelah sampai di sana (RSUP, red) Jojo langsung ditangani tim medis,” ungkapnya.
Awi sendiri ditangkap saat datang menjenguk Jojo di ruangan UGD RS Budi Mulia dan sempat mengelak dengan mengaku anaknya mengalami luka lebam kerena terjatuh.
Dari hasil penelusuran dan informasi yang diperoleh dari akun media sosial Facebook milik Awi, rupanya sebelum melakukan penganiayaan, dirinya sempat melampiaskan kekesalannya dalam postingan status dengan menggunakan akun Zou Young.
Awi mengaku kesal dan menduga ada pihak lain yang sengaja menyembunyikan atau menghalang-halangi istrinya untuk pulang sedangkan anaknya, Jojo sudah mencari-cari ibunya.
“Nd Otak, Sdki2 Lari Dari Rumah..,” tulis Awi dalam postingan nya.
Reporter : Richardo Pangalerang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar