Ads

Selasa, 12 November 2019, November 12, 2019 WIB
Last Updated 2019-11-12T14:20:39Z
OpiniPapua Barat

Anak Panah Muhammadiyah Uji Nyali di PILKADA 2020

JOURNAL TELEGRAF - Apa gerangan yang mendorong mereka "anak Panah Muhammadiyah berkenan maju dalam perhelatan Pemilihan Kepala Daerah "PILKADA" di Kab/Kota dan atau Provinsi seantero Indonesia, kelak?. Tentu jawabnya mereka lah yang tau. 

Namun sebagai Anak Panah Muda Muhammadiyah merasakan ada sesuatu yang harus dilakukan dan diperjuangkan secara bersama-sama lewat "Dakwah Bil Siasah".

Sistim negara kita sudah mengatur, untuk menjadi orang nomor 1 atau menjadi orang nomor 2 di daerah masing-masing, tentu harus melalu politik, diusung oleh partai politik lewat pemilihan kepala daerah secara langsung, jujur dan adil.

Tentu partai politik tidak asal mengusung putra-putri terbaik bangsa untuk ikut perhelatan politik yang tak lazim dilakoni oleh Anak Panah Muda organisasi ini.

Muhammadiyah sejatinya hadir untuk melayani, membela dan membebaskan mereka yang terzolimi oleh arogansi kekuasaan seorang bandit, "maaf kalimatnya sedikit keras", sejatinya denyut nadi dan hembusan nafas seorang kader sejati hanya untuk berfikir dan berbuat untuk rakyat, umat, bangsa dan negara.

Jika ada orang Muda Muhammadiyah maju pada pilkada langsung maka sejatinya langkah yang ia ampil adalah benar dan saling mendorong, tentu nafas panjang "oksigen politik" yang selama ini Muhammadiyah sedikit abai secara organisasi atau mungkin terlalu hati-hati dalam Dakwah bil Siasah". Tentu hal ini bukan hal yang baru dan aneh bagi Muhamamdiyah.

Sejak awal Republik ini didirikan, sedikit banya orang muda Muhammadiyah sudah melek dengan politik, mereka tidak alergi dengan politik namun mereka juga tidak fanatik buta dengan politik, pokoknya untuk kepentingan rakyat, umat, bangsa dan negara. Mereka akan mati-matian tampil berdiri didepan tanpa ada kompromi kongkalikong dengan para bedebah. Tak ada rasa takut pada mahluk bahkan urat takutnya sudah putus.

Politik bukan untuk menguasai kekuasaan namun untuk berbuat yang bermanfaat untuk segenap rakyat, umat bangsa dan negara. Jangan pernah main mata dengan orang Muda Muhammadiyah dalam hal ikhwal apapun terkait dengan apapun yang merugikan hajat hidup orang banyak, saya yakin anda akan ditolak mentah-mentah atau anda tak akan masuk dalam lingkaran mereka.

Akhirnya saya sampaikan selamat dan sukses bang Dahnil dan bang Si Putra Batubara atas niat baik dan tulus memilih jalan lain maju bertarung memperjuangkan doa-doa dan air mata para rakyat dan umat atas ketidakadilan,  kesejahteraan dan kebodohan yang masih kita saksikan saat ini.

"Menjadi petarung sejati lebih baik saudaraku


daripada penikmat sejati".

Saya tulis sambil menunggu azan sholat isyah, semoga khusuh sholatnya saudara2ku. Ditemani air yang mengalir perlahan naik kepermukaan dasar rumah ini. Masih ada sinar rembulan kawan, aku saksikan dengan bahagia.

Bintuni, 12 November 2019
Oleh : Syam Inay

Tidak ada komentar:

Posting Komentar