Ads

Sabtu, 09 Desember 2023, Desember 09, 2023 WIB
Last Updated 2023-12-09T11:09:12Z
Sulsel

PPI Bontobahari Bulukumba, Dari Pelabuhan Strategis Menuju Krisis Sampah yang Mengancam

 



JOURNALTELEGRAF – Dulu dianggap sebagai pelabuhan strategis untuk kapal penangkap ikan, PPI Bontobahari kini malah berubah menjadi sorotan karena transformasinya menjadi tempat pembuangan sampah yang mengkhawatirkan.


Para nelayan yang beraktivitas di sekitarnya merasakan dampak negatif dari penumpukan sampah, baik yang berada di darat maupun di permukaan air tempat kapal bersandar. 


Samsuddin, salah satu nelayan setempat, dengan tegas menyuarakan ketidakpuasannya terhadap sikap apatis pihak pengelola PPI Bontobahari dalam menangani masalah ini.


"Kondisi ini bukan hanya menimbulkan kekhawatiran, tetapi juga mengganggu kegiatan sehari-hari masyarakat, terutama nelayan yang sangat bergantung pada PPI Bontobahari," ungkap Samsuddin pada Sabtu (9/12/23).


PPI Bontobahari, yang semestinya menjadi pusat strategis bagi kapal penangkap ikan, sekarang terperosok dalam krisis lingkungan. 


Keluhan dari warga nelayan semakin mencuat seiring dengan peningkatan jumlah sampah yang mengotori area sekitar pelabuhan.


"Mengutuk sikap acuh tak acuh pengelola PPI Bontobahari yang terlihat tidak serius menangani permasalahan ini," tandasnya.


Tidak hanya mengancam kehidupan sehari-hari masyarakat, khususnya nelayan, tapi juga menjadi bencana lingkungan yang terus merajalela. 


Samsuddin dan rekannya mendesak Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi Selatan untuk segera mengambil langkah tindakan.


"Ini adalah bukti nyata kegagalan pengelola PPI Bontobahari dalam menjaga kebersihan dan mengelola pelabuhan secara efektif," tegasnya.


Hingga berita ini dirilis, belum ada pernyataan resmi dari Dinas Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan mengenai krisis lingkungan di PPI Bontobahari. Warga nelayan dan masyarakat sekitar menanti tanggapan serta tindakan konkrit dari otoritas terkait untuk mengatasi permasalahan serius ini.


Reporter: Taju

Editor : Ewin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar