Ads

Minggu, 03 Desember 2023, Desember 03, 2023 WIB
Last Updated 2023-12-03T13:31:11Z
BITUNG

Kisah Warga Lorong Jumat Sabtu Minggu Hidup Damai Dalam Perbedaan

Lorong Jumat Sabtu Minggu, Kelurahan Tandurusa, Kota Bitung (Foto : Journal Telegraf) 


JOURNALTELEGRAF - Lorong Jumat Sabtu Minggu di Kelurahan Tandurusa, Kecamatan Aertembaga menjadi bukti nyata toleransi di Kota Bitung. 


Di daerah itu terdapat tiga rumah ibadah berdiri berdampingan sejak lama dan tidak pernah terjadi gesekan diantara pengikutnya. 


Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) Jemaat Sidang Siloam bersebelahan dengan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Pioneer dan disampingnya berdiri anggun Masjid Al Fajar. 


Dari penjelasan Rian Kaaro Gumolung, salah satu jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Pioneer, hidup rukun dan damai di Tandurusa sudah ada sejak lama. Bahkan jalan di sekitar ketiga rumah ibadah mereka beri nama "Lorong Tiga Hari" atau Lorong Jumat Sabtu Minggu. 


"Di sini kita hidup berdampingan, saling bantu kalau ada warga Muslim yang kedukaan, kita yang ikut membantu keluarga yang berduka. Begitu juga sebaliknya. Karena damainya kehidupan beragama di sini, tiga hari yang menjadi hari dimana dilaksanakan ibadah, Jumat untuk Muslim, Sabtu untuk Advent dan Minggu untk KGPM jadi nama jalan disini," kata Rian, Sabtu (2/12/2023). 


Rian bahkan menyebut warga Tandurusa memberi bukti bahwa iman bukan hanya sekedar kata tanpa dibarengi perbuatan nyata. 


"setiap umat beragama diwajibkan agar beriman. Iman tanpa perbuatan itu tidak ada artinya," ujarnya. 


Sedangkan Hasyim Mamonto, salah seorang Pegawai Syara' di masjid Al Fajar mengatakan bahwa kerukunan antar umat beragama rak perlu diragukan di Tandurusa. 


"Di sini kami hidup berdampingan sudah puluhan tahun, tidak pernah ada perselisihan hanya karena permasalahan agama. Jadi mari torang baku baku bae dengan casa saling menghargai agama orang lain," tegasnya. 


Senada dengn keduanya, Serdy Kakauhe, Jemaat KGPM Siloam Tandurusa dan salah satu tokoh pemuda di wilayah itu berharap, kerukunan dan kebersamaan di Tandurusa bisa jadi contoh. 


"Kami tidak mengatakan jika kami paling toleran. Tapi kami warga Tandurusa sudah membuktikan bahwa hidup berdampingan dengan umat beragama lain bukan sebuah persoalan. Tapi menjadi berkat buat kampung ini, " jelasnya. 


Reporter/Editor: Arham Licin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar