Ads

Rabu, 06 September 2023, September 06, 2023 WIB
Last Updated 2023-09-06T03:38:55Z
NASIONAL

KiTRA: Tuntutan 50 Juta Atasi Kemiskinan Keluarga TNI Polri

 

KITRA serukan naikkan gaji TNI Polri 50 juta perbulan (Foto : istimewa)


JOURNALTELEGRAF - Menyikapi pemiskinan TNI Polri yang telah memicu maraknya tindakan menyimpang oknum TNI Polri , Koordinator KITRA TNI Polri Wilayah Jakarta mendesak Pemerintah tidak menutup mata, dapat bersikap adil dan berempati terhadap beban tugas yang diemban TNI Polri.


Korwil KITRA Jakarta Raya Ibrahim Asnawi, menyebut  sikap diam Pemerintah terhadap maraknya tindakan kejahatanoknum TNI Polri  dibarbagai level dan tingkatannya ang berlatar ekonomi  harusnya direspon sebagai fenomena yang mengkhawatirkan karena berkaitan erat  hilangnya rasa aman dan rasa terlindungi warga  masyarakat.  Pernyataan ini disampaikan Korwil Kitra Jakarta terkait penculikan berlatar ekonomi yang melibatkan oknum paspampres, di Jakarta, Selasa (05/09/2023).


“Maraknya Tindak kejahatan oleh oknum TNI Polri dominan karena latar belakang ekonomi, sebab Gaji dan Tunjangan yang diberikan Pemerintah masih sebatas hanya buat kebutuhan makan sehari-hari keluarga kecilnya” ungkap Ibrahim.


Dia menjelaskan, Pemerintah beranggapan Pemiskinan terhadap TNI Polri tidak berdampak politik  karena mereka dianggap tetap  patuh layaknya robot dan tidak akan bersuara apalagi demonstrasi seperti Pegawai pada umumnya, padahal tindakan menyimpang oknum aparat harusnya dipahami sebagai perlawanan dari  gaji rendah sehingga menuntut kerja sampingan untuk memenuhi kesejahteraan keluarganya.


“Standar Gaji TNI Polri yang disamakan ASN oleh pemerintah telah menyamakan aspek hukum dan keamanan dengan aspek administrasi, padahal aspek hukum dan keamanan erat kaitannya dengan rasa aman dan rasa damai masyarakat, itu artinya pemerintah tidak punya kepedulian terhadap terwujudnya rasa aman dan damai seluruh masyarakat yang menjadi tugas pokok dari TNI Polri” Tegas Ibrahim alumni Universitas Bung Karno Jakarta ini.


Lebih jauh Ibrahim mengatakan, yang mengkhawatirkan dari  konsep penggajian yang diterapkan pemerintah kepada TNI Polri telah melemahkan semua sendi-sendi berbangsa dan bernegara,  krisis hukum, krisis kedaulatan, krisis kemanusiaan dan puncaknya krisis kepercayaan kepada lembaga TNI Polri, 


“inilah yang Kami maksudkan sebagai pola adu domba yang dilakukan pemerintah, TNI Polri dimiskinkan pada saat yang sama Pemerintah jadi pahlawan bagi warga miskin yang lapar kerna bantuan beras” ujar Ibrahim


Dia menambahkan, bagi pemerintah pembangunan hanya diorientasikan untuk bangunan perkantoran pemerintah,  sementara Gaji yang manusiawi tidak pernah  dianggap pembangunan yang berkelanjutan.


"padahal Cara pandang ini telah menyeret negara terlilit utang, diwaktu yang sama warga negara menghadapi  beban krisis diberbagai aspek terutama krisis kemanusiaan dan krisis hilangnya rasa aman” Tegas Ibrahim


"Olehnya itu Kata korwil Kitra Jakarta,  kami mendesak Pemerintah segera menaikkan 50 juta Gaji TNI Polri dan menghentikan adu domba berlatar ekonomi. “Sebab Keadilan, kesejahteraan dan keamanan  adalah tugas utama Pemerintah yang aktor utamanya dijalankan oleh TNI Polri," pungkasnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar