Ads

Kamis, 27 Juli 2023, Juli 27, 2023 WIB
Last Updated 2023-07-27T00:25:08Z

Menciptakan Harmoni Melalui Kampung Moderasi Beragama di Kabupaten Buol

 

Bupati Kabupaten Buol, Drs. Muhclis MM, dengan penuh semangat, menandai dimulainya program Kampung Moderasi Beragama dengan pemukulan gong yang disertai Kepala Kantor Kementerian Agama Buol.


JOURNALTELEGRAF - Kabupaten Buol di Sulawesi Tengah kini menjadi percontohan bagi keberagaman yang harmonis dengan diluncurkannya program "Kampung Moderasi Beragama" oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Program ini bertujuan untuk membentuk kampung, desa, dan lingkungan yang memelihara nilai toleransi serta mendorong kerukunan umat beragama.


Kabupaten Buol telah menetapkan desa Boilan di Kecamatan Tiloan dan desa Modo di Kecamatan Bukal sebagai kampung moderasi beragama pada tahun 2023. 



Sinergi lintas unsur dan masyarakat menjadi kunci kesuksesan program ini, dengan melibatkan Camat, Muspika, Penyuluh Agama, Tokoh Masyarakat, dan organisasi masyarakat seperti Pencak Silat, simbolik Kabupaten Buol.


Dalam pelaksanaan program ini, dasar hukum yang kuat menjadi landasan, termasuk Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2022-2024, Keputusan Menteri Agama Nomor 92 tahun 2022 tentang kelompok kerja penguatan program Moderasi Beragama pada Kementerian Agama, serta Keputusan Sekretaris Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 137 tahun 2023 tentang pedoman pembentukan kampung moderasi beragama tahun 2023.


Peluncuran program ini menjadi momen bersejarah dengan diadakannya acara resmi di aula kantor desa Modo pada Rabu 26 Juli 2023. 


Bupati Kabupaten Buol, Drs. Muhclis MM, bersama Kepala Kantor Kementerian Agama Buol, meresmikan program Kampung Moderasi Beragama dengan tanda pemukulan gong sebagai simbol kesepakatan bersama.


Semangat inklusivitas juga tercermin dalam doa pembukaan dan penutupan acara, dengan partisipasi aktif lima perwakilan tokoh agama, termasuk Kristen Protestan, Islam, Katolik, Hindu, dan Buddha. Seluruh unsur agama ini menyatukan tekad untuk menjalin kerjasama dalam mencapai tujuan bersama.


Kepala Kementerian Agama Kabupaten Buol, Nurkhairi S.Ag, M.Si, menyampaikan bahwa program Kampung Moderasi Beragama merupakan wujud dari nilai-nilai kebangsaan yang berfokus pada memperkuat kehidupan masyarakat yang harmonis dalam keberagaman. 


"Sikap beragama yang moderat dan penuh toleransi menjadi pilar penting dalam mencapai kemaslahatan masyarakat," ucapnya.


Bupati Buol menegaskan komitmen pemerintah untuk mendorong dan mengukuhkan moderasi beragama sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa Indonesia. 


"Kita bersyukur mewarisi semangat Bhinneka Tunggal Ika dari para pendiri bangsa, dan melalui program ini, kami berusaha memperkuat rasa toleransi antar umat beragama," ucap Bupati.


Moderasi beragama dalam program ini menjadi pondasi untuk menghargai, menghormati, dan bekerja sama dengan penganut agama lain. 


Seluruh warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama, tanpa terkecuali berdasarkan agama. Kolaborasi dan komitmen dalam membangun kesepakatan politik juga menjadi nilai yang dijunjung tinggi.


Peluncuran program "Kampung Moderasi Beragama" di Kabupaten Buol merupakan langkah maju dalam memperkuat keharmonisan dan toleransi antar umat beragama. 


Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, dari agama, pemerintah, hingga ormas, program ini menjadi ajang untuk merajut kebersamaan dan semangat gotong royong dalam bermasyarakat.



"Semoga program Kampung Moderasi Beragama dapat menjadi contoh inspiratif bagi wilayah lain di Indonesia, dan mengukuhkan Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi kerukunan dan harmoni dalam beragam warna keberagaman," tukasnya.






Reporter: Moh Asri

Editor: Ewin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar