Ads

Sabtu, 01 April 2023, April 01, 2023 WIB
Last Updated 2023-04-01T15:27:00Z
Artikel/OpiniNusa Utara

Rinny Tamuntuan dan 'Tas Cica Merah'

Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe, dr Rinny Tamuntuan Ketika Menyalurkan Bantuan.


JOURNALTELEGRAF - Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe dipandang cukup beruntung ketika dr Rinny Tamuntuan ditempatkan sebagai Penjabat Bupati. Keuntungan ini tentu tak lepas dari latar belakang hubungan keluarga; di mana dr Rinny Tamuntuan merupakan Istri dari Fransiskus Andi Silangen, Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara dan juga adik ipar Olly Dondokambey, Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).


Kita percaya bahwa kehadiran dr Rinny Tamuntuan bukan hanya sekedar formalitas dalam mengisi kekosongan jabatan semata. Namun diketahui Dirinya dipilih dan ditunjuk langsung oleh Kemendagri RI berdasarkan kinerjanya selama menjabat sebagai salah satu pejabat tinggi pratama di lingkup Pemprov Sulut. Meski begitu, kita pun tidak memungkiri bahwa Tamuntuan juga memiliki latar belakang keluarga yang terikat kuat dengan salah satu partai politik 'pemegang tonggak kekuasaan' di wilayah Provinsi Sulut hingga pusat. Sehingga tak bisa dielakkan bila banyak pihak yang akan berprasangka, bahwa keuntungan itu juga akan dibarengi dengan segala 'embel-embel' untuk tujuan dan target politik jelang Pemilu 2024 nanti.


Walau dipandang demikian, tentu bukanlah sebuah masalah apabila dr Rinny Tamuntuan benar-benar hadir membawa dampak signifikan bagi kemajuan daerah. Karena nanti dengan sendirinya, segala prasangka terhadap kehadirannya perlahan akan mengikis seiring waktu; sesuai realita dan fakta dari kinerja yang Dia berikan, serta direalisasikan demi kepentingan masyarakat selama menjabat sebagai Bupati Kepulauan Sangihe.


Namun sayang, masih banyak pihak menilai bahwa dr Rinny Tamuntuan belum menunjukkan tanda-tanda membawa perubahan bagi daerah, jelang satu tahun kepemimpinannya. Upaya lobi-lobi yang Dia lakukan pun terlihat jauh dari realisasi. Bahkan 'ajakan' dan perintah langsung untuk beberapa program kegiatan, terkadang jarang terimplementasikan dan diimplementasikan hingga ke strata pemerintah dan masyarakat secara umum.


Di mata publik, Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe dr Rinny Tamuntuan hanya terlihat menjalankan aktivitas monoton sesuai tugas pokok, fungsi dan tanggungjawab saja. Seperti halnya melaksanakan kegiatan rapat bersama mitra kerja antar lembaga, baik legislatif maupun Forkopimda; menghadiri setiap undangan kegiatan acara, hingga melakukan lobi melalui perjalanan dinas ke luar daerah.


Hanya satu hal yang terlihat cukup intens dilakukan oleh Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe, dr Rinny Tamuntuan yaitu melakukan penyaluran bantuan sosial atau bantuan kemanusiaan.


Sementara terkait keuntungan akan kehadiran dr Rinny Tamuntuan dengan 'gerbang kepartaian' yang melekat pada Dirinya; ternyata sampai saat ini tidak ada yang nampak. Segala cerita bakal hadirnya bejibun proyek pembangunan fisik bagi kemajuan di wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe ketika adanya sinergitas antara pimpinan daerah, provinsi dan pusat; itupun belum terbukti dan tidak ada kejelasan yang pasti.


Satu-satunya hal yang nyata dan menjadi 'senjata andalan' dari Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe, dr Rinny Tamuntuan untuk masyarakat saat ini, tak lain hanyalah 'Tas Cica Merah' (Kantong Plastik Berwarna Merah). 'Tas Cica Merah' inipun merupakan bantuan kemanusiaan yang berasal dari uang negara dan disalurkan bagi masyarakat yang terdampak bencana. Sebab itu adalah sebuah hak yang wajib diterima oleh masyarakat sebagai bentuk bahwa negara selalu hadir bagi rakyatnya.


Tak tanggung-tanggung, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui Badan Penanggulangan Bencana Nasional Republik Indonesia (BPBN-RI) telah menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe sebesar 750 juta rupiah. Bantuannya itu dibagi untuk biaya operasional sebesar 500 juta rupiah dan 250 juta rupiah untuk biaya logistik; serta juga dukungan peralatan berupa selimut 1000 pcs, Matras 1000 pcs, Terpal 1000 pcs dan Tenda 50 unit.


Dengan diterimanya bantuan kemanusiaan ini, Tamuntuan pun mulai 'beraksi'. Sesuai agenda kerja terjadwal, Dirinya bersama dinas terkait terus berkoordinasi dan bersinergi untuk menyalurkan bantuan tersebut. Bahkan baru-baru ini, Tamuntuan menggandeng beberapa instansi terkait ketika mengunjungi Pulau Marore untuk menyalurkan bantuan. Meskipun diketahui, keluarga penerima bantuan tersebut hanya berjumlah 5 Kepala Keluarga (KK). Namun tentu saja, untuk 'mengakali' situasi dan kondisi ini; penyaluran 'Tas Cica Merah' ikut dikemas dengan berbagai kegiatan kemanusiaan lainnya seperti pelayanan kesehatan sehingga nampak spektakuler.


Bahkan berdasarkan informasi yang sempat dirangkum, Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe dr Rinny Tamuntuan mewajibkan instansi terkait untuk selalu melakukan koordinasi sebelum melaksanakan penyaluran bantuan. Tak peduli berapapun jumlah penerima yang ada, Tamuntuan meminta agar Dirinya-lah yang harus turun langsung membawa dan menyalurkan 'Tas Cica Merah' tersebut.


Alhasil, Rinny Tamuntuan dan 'Tas Cica Merah-nya' kini menjadi sorotan publik. Sebab pada beberapa kesempatan, para antek-antek yang ada disekelilingnya diisukan kerap kali menyuarakan bahwa bantuan kemanusiaan dari uang negara tersebut, merupakan bantuan pribadi dan keluarga. Kebenaran akan isu ini memang masih menjadi pertanyaan dan patut dipertanyakan. Siapa yang menyebutkan dan siapa yang mengungkapkan, semua kebenaran akan isu ini kembali kepada masyarakat yang sempat bersua dengan 'Tas Cica Merah'.


Adapun beberapa desa di tiap kecamatan yang telah menerima bantuan kemanusiaan ini, antara lain :


1. Kecamatan Tahuna : Kelurahan Santiago 37 KK dan Kelurahan Soataloara I 1 KK.


2. Kecamatan Tahuna Timur : Kelurahan Tidore 53 KK, Kelurahan Tona I 1 KK, Kelurahan Tona II 31 KK, Kelurahan Dumuhung 18 KK dan Kelurahan Enempahembang 1 KK.


3. Kecamatan Tahuna Barat : Kelurahan Kolongan Mitung 8 KK.


4. Kecamatan Kendahe : Desa Talawid 16 KK.


5. Kecamatan Nusa Tabukan : Desa Nanedakele 9 KK.


6. Kecamatan Tamako : Desa Dagho 73 KK


7. Kecamatan Tabukan Utara : Desa Kalekube 1 KK, Desa Mala 2 KK, Desa Petta Timur 12 KK, Desa Naha 50 KK dan Desa Likuang 53 KK.


8. Kecamatan Manganitu Selatan : Desa Kaluwatu 66 KK dan Desa Laine 202 KK.


9. Kecamatan Tabukan Tengah : Desa Bira 2 KK dan Desa Miulu 1 KK.


10. Kecamatan Marore : Desa Marore 5 KK.


Hingga saat ini, bantuan kemanusiaan yang dibalut dan dikemas dalam wadah 'Tas Cica Merah' terus disalurkan sesuai peruntukannya, yaitu bagi masyarakat di wilayah yang terdampak bencana.


Selain 10 Kecamatan di atas, tinggal 5 Kecamatan lain yakni Kecamatan Manganitu, Kecamatan Tabukan Selatan, Kecamatan Tabukan Selatan Tengah, Kecamatan Tabukan Selatan Tenggara dan Kecamatan Tatoareng yang belum tersentuh 'Tas Cica Merah', sebab belum terdampak bencana.


Untuk itu, mari bersama kita bergumul dan berdoa agar Kabupaten Kepulauan Sangihe yang kita cintai ini dijauhkan dan dihindarkan dari segala macam bentuk bencana.



Oleh : Dendy Abram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar