.jpeg)
JOURNALTELEGRAF - Alot Pembahasan biaya haji di Komisi VIII DPR RI. Namun, Demokrat tak lelah memperjuangkan harapan rakyat. Melalui anggota fraksinya, perjuangan Partai Demokrat membuahkan hasil dalam menekan kenaikan biaya haji tahun ini.
Alhasil, biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) diputuskan sebesar Rp 49.812.700,26 lebih rendah dari usulan Kementerian Agama yang mencapai Rp69 juta. Kader Demokrat tak tinggal diam. Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai Demokrat Achmad, salah satunya.
Achmad menjadi salah satu anggota panitia kerja (Panja) Haji. Usulan Kemenag untuk menaikkan biaya perjalanan haji hingga Rp.69 juta tahun ini ditolaknya mentah-mentah. Kenaikan biaya haji ini telah melukai hati rakyat.
Apalagi, mayoritas jamaah haji dari Indonesia berasal dari kalangan petani, nelayan, buruh, pelaku UMKM, atau pekerja informal yang memiliki niat tulus dan menyisihkan uang sejak lama. Namun, usulan Kemenag untuk menaikkan biaya haji membuat rakyat mengurungkan dirinya. Terlebih, antrean untuk melakukan ibadah haji cukup panjang.
Satu per satu item biaya perjalanan haji dia pelajari. Hingga akhirnya, pemerintah sepakat menurunkan biaya haji hingga Rp49 juta. Sebab, ada beberapa item komponen biaya haji yang perlu dinegosiasikan ulang pihak lain di Arab Saudi.
Namun, upaya Demokrat dalam memperjuangkan harapan rakyat akan terus dilakukan. Negara tidak boleh berbisnis dengan rakyatnya. Setiap pejabat harus menjadi pelayan rakyat. Bukan aji mumpung.
Dari alokasi biaya yang ditanggung jemaah haji sebesar 70 persen, kini Bipih hanya dibebankan 55,3 persen dari total BPIH yang disepakati sebesar Rp 90.050.637,26. Sisanya masuk alokasi nilai manfaat yang akan ditanggung oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) rerata Rp 40.237.937 atau 44,7 persen dari semula Rp 30 juta atau 30 persen.
Tentu, harapan rakyat bukan hanya persoalan ibadah haji. Banyak sektor kehidupan lainnya yang masih harus terus diperjuangkan Demokrat. Saya yakin, Ketua Umum Partai Demokrat, mas Agus Harimurti Yudhoyono akan menyuntikkan semangat mudanya untuk para anggota legislatif di Indonesia.
Penulis : Peri Irawan/Pegiat Sosial Media
Editor : Legitha Aswardy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar