Foto : Fahri Hamzah, Wakil Ketua Umum Partai Gelora (ist)
JOURNALTELEGRAF - Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah menilai ada upaya terstruktur, sistematis dan masif yang dilakukan Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih yang dimotori Hadar Nafis Gumay dari Netgrit untuk mematikan Partai Gelora agar tidak bisa ikut Pemiku 2024.
Fahri membantah ada permintaan dari istana yang memerintahkan Ketua KPU Hasyim As'ari dan Komisioner KPU Pusat lainnya yang menginstruksikan KPU Provinsi untuk meloloskan Partai Gelora dalam verifikasi faktual seperti yang ditudingkan Hadar cs ke Komisi II DPR RI, Rabu (12/1/2023).
Fahri Hamzah juga mengaku heran dengan aksi manuver Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih yang melapor persoalan KPU ke Komisi II DPR RI, apalagi dalam laporannya kumpulan lembaga swadaya masyarakat (LSM) tersebut membawa bawa nama istana.
"Ngakunya masyarakat sipil tapi yang dibela pengusaha dan konglomerat yang bikin parpol. Ada ada saja, saya khawatir mantan pimpinan KPU inj dipakai dan masuk angin, terus buangnya sembarangan,"kata Fahri.
Selanjutnya mantan Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi PKS inj menegaskan, Hadar Nafis Gumay dan rekan rekannya membawa agenda terselubung dari para pengusaha dan konglomerat tertentu karena mereka takut akan adanya perubahan total yang dibawa Partai Gelora.
"Mereka takut gelombang rakyat yang akan menuntut pembaharuan total dalam cara kita bernegara melalui Partai Gelora. Karena takut hukum tegak, korupsi dan segala kejahatan hilang. Mereka takut Indonesia bersatu mengubah nasib menjadi kekuatan yang diperhitungkan," tegas Fahri.
Menurut Fahri lagi, seharusnya Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih mendukung ide demokrasi supaya para intelektual muda bikin partai politik dan bukan jadi monopoli konglomerat dan pengusaha saja.
Reporter : Mario Prakoso
Editor : Arham Licin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar