
Foto: (istimewa) ilustrasi uang kertas
JOURNALTELEGRAF- "Alhamdulillah," demikian kata buruh perkebunan PT.Lonsum Bulukumba setelah uang bonus atau dana insentif gagal dipotong oleh Pengurus PC dan PUK Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan SPSI Bulukumba.
Dari informasi yang dihimpun, alasan dilakukan pemotongan adalah untuk biaya konsolidasi pengurus PUK, namun hal itu ditentang keras oleh Ramli tokoh buruh yang berpengaruh di Bontoa.
Menurut Ramli, dirinya tak setuju jika ada pemotongan dengan alasan biaya konsolidasi. Akan tetapi, Ramli dengan tegas, jika pemotongan uang bonus untuk biaya sponsor Muscab itu jauh lebih baik.
"Saya sampaikan ke pak Salam, jangan ada pemotongan," ujar Ramli mengutip dari Grup WA Forum Buruh Bulukumba, Jumat, (11/11/2022).
Bahkan, Ramli juga mengingatkan PUK agar tidak serta merta melakukan pemotongan tanpa dilakukan sosialisasi terlebihdahulu.
Apalagi pemotongan dana konsolidasi untuk konpensasi bonus tahun 2019 dan tahun 2020 sebesar 0.4 % atau Rp 60.000 per Pekerja.
"Kalau masalah itu pak, untuk saya pribadi tidak setuju, karna ini dana konsolidasi mau dikemanakan tapi yang lain saya tidak tau," tukas Ramli.
Hingga berita ini dirilis belum ada satupun pernyataan resmi dari pihak PUK Bulukumba untuk menjelaskan alasan dilakukannya pemotongan uang bonus.
Reporter / Editor: Ewin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar