Ads

Selasa, 04 Oktober 2022, Oktober 04, 2022 WIB
Last Updated 2022-10-04T15:11:46Z
ARTIKELBITUNGPariwisata

Jalan Terjal dan Berliku Kota Bitung Menuju Destinasi Pariwisata Andalan Indonesia

Foto : Keindahan Gunung Dusudara dan Selat Lembeh Kota Bitung (ist)



JOURNALTELEGRAF - Membangun parisiwata menjadi sebuah industri yang memberikan efek domino terhadap perekonomian masyarakat memang bukan pekerjaan gampangan. Apalagi hanya dilakukan oleh orang yang tidak memiliki kemampuan yang mumpuni.



Kota Bitung, Sulawesi Utara adalah salah satu daerah yang beberapa tahun belakangan sedang hangat hangatnya mengenjot sektor pariwisata untuk menjadikannya sebuah industri yang mendatangkan kesejahteraan tentunya terhadap masyarakat. Meski di Sulawesi Utara sendiri, nama Kota Bitung tidak begitu populer sebagai sebuah destinasi favorite wisatawan dibandingkan Kota Tomohon, Kota Manado ataupun Kabupaten Minahasa Utara yang belum lama ini ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan menjadi destinasi prioritas yang akan terus dipromosikan pemerintah pusat.



Namun, keinginan kuat pemerintah Kota Bitung, khususnya dibawah kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Maurits Mantiri dan Hengky Honandar untuk terus berupaya dan tak kenal lelah memaksimalkan ssgala lini untuk membangun sektor pariwisata sebagai sebuah bagian yang akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan kedepan terhadap masyarakat kota yang sejak lahirnya sudah dikenal sebagai daerah yang konsen di bidang perikanan. Kota Bitung yang memiliki dua Taman Wisata Alam di bawah kaki Gunung Duasudara didiami sejumlah hewan endemik Pulau Sulawesi, ikan Tuna dan sejenisnya yang selalu melimpah terus diolah menjadi berbagai jenis kuliner unik serta keragaman budaya yang dimiliki Kota Bitung menjadi salah satu yang terus dilestarikan dalam rangka menopang sektor pariwisata.



Selat Lembeh yang menjadi "Surga" bagi Kota Bitung, baik sebagai lokasi pelabuhan paling aman di Indonesia, juga merupakan destinasi selam dengan keragaman biota laut endemik yang kini kian dikenal di seluruh dunia dan barang tentu menjadi sebuah hadiah Tuhan kepada kota ini yang tak dimiliki daerah lain. Dengan menggunakan Selat Lembeh sebagai "Center of Icon for Tourism" maka pemerintah Kota Bitung saban tahun menggelar sebuah festival yang diberi nama Festival Pesona Selat Lembeh biasa disingkat FPSL.



FPSL Tahun 2022 kembali akan digelar dari tanggal 6 sampai dengan 10 Oktober. Berbagai atraksi dan perlombaan akan mengisi iven tahunan yang barang tentu bagian dari strategi marketing yang dilakukan untuk menarik calon wisatawan berkunjung ke kota paling utara Pulau Sulawesi ini. Mungkin, FPSL Tahun 2022 belum akan mendongkrak nama Kota Bitung sebagai salah satu destinasi yang wajib dikunjungi baik oleh wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. Akan tetapi, setapak demi setapak upaya pemerintah Kota Bitung akan membuahkan hasil, tentunya akan butuh waktu dan masyarakat Kota Bitung juga harus ambil bagian dalam rangka mendukung program tersebut. Caranya dengan selalu menjaga kondusifitas kota ini, dimana bagian tersebut sering menjadi alasan utama seseorang datang berkunjung. Yakni, rasa aman.

Foto : Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri saat tampil bersama Menteri Pariwisata dan Ekraf RI, Sandiaga Uno dalam rangka promosi FPSL 2022 (ist)



Jalan terjal Kota Bitung menuju salah satu daerah destinasi andalan pariwisata Indonesia memang masih butuh kolaborasi seluruh stakeholder, pemerintah, swasta dan masyarakat tentunya.



Marijo Ka Bitung...!!!

Penulis : Arham Licin


                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar