Kunjungan Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe dr Rinny Tamuntuan bersama Waka II DPRD Kabupaten Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, MM |
JOURNALTELEGRAF - Proyek pembangunan Pasar Naha di Desa Naha Satu, Kecamatan Tabukan Utara, yang pekerjaannya tidak selesai menjadi atensi semua pihak, termasuk dari Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kepulauan Sangihe, Michael Thungari yang merupakan anggota legislatif dari Dapil II Tabukan Raya.
Thungari menyayangkan akan tidak selesainya pekerjaan pembangunan tersebut, sebab menurutnya Pasar itu adalah satu satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sehingga pada kunjungannya ke Pasar Naha bersama Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe, dr Rinny Tamuntuan, seusai mengikuti kegiatan di wilayah Desa Naha Satu; Thungari memberikan masukan sekiranya untuk kelanjutan pembangunan pasar tersebut dapat diakomodir dari APBD.
"Terkait Pasar Naha yang mangkrak pembangunanya sejak 2018 lalu. Saya mengusulkan kepada pemerintah daerah, agar segera menyelesaikan permasalahan aset dan dilanjutkan pembangunanya dengan APBD sangihe 2023 sehingga dapat segera digunakan," ungkap Thungari.
Perihal usulan dan hasil kunjungan tersebut, Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe, dr Rinny Tamuntuan ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa keberadaan pasar tersebut akan diperhatikan namun ada prosedur dan aturan yang harus dilalui.
"Kita memang sudah melihat dan meninjau langsung ke lokasi, hanya saja untuk kelanjutan pembangunannya tidak bisa langsung dibangun melalui APBD sebab sumber anggaran sebelumnya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pusat, sehingga harus dilakukan hibah terlebih dahulu kepada pemerintah daerah," jelas Tamuntuan.
"Namun selaku pemerintah daerah, kami sudah memerintahkan instansi terkait untuk segera menindaklanjuti terkait prosedur hibah ini, agar pembangunannya bisa kita lanjutkan melalui APBD bila sudah dihibahkan," tutupnya.
Keberadaan 'mangkraknya' Pasar Naha ini terhitung sudah hampir tiga tahun, sehingga para pedagang maupun penjual terpaksa harus melakukan aktivitas jual-beli di lokasi pasar lama yang luasannya cukup terbatas.
Reporter/Editor : Dendy Abram
Tidak ada komentar:
Posting Komentar