Ads

Selasa, 02 Agustus 2022, Agustus 02, 2022 WIB
Last Updated 2022-08-02T00:25:28Z
MANADO

AJI Manado Bahas Pers dan Pemilihan 2024


Salam diskusi, AJI Manado menghadirkan tiga pemantik, diantaranya Anggota Komisi Pemilihan Umum KPU Meydi Tinangon, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Utara Kenly Poluan serta Ketua Majelis Etik (ME) AJI Manado Yoseph Ikanubun, dan dimoderatori Joice Bukarakombang.







JOURNALTELEGRAF- Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado adakan diskusi antar pengurus dan anggota terkait Pers dan Pemilihan 2024.

Ketua AJI Manado Fransiskus Talokon menjelaskan, diskusi seperti ini merupakan agenda yang digelar sebulannya, dengan tema diskusi yang berbeda beda.

"Isu utama AJI, yaitu tentang perjuangan AJI untuk mempertahankan kebebasan pers, meningkatkan profesionalisme dan meningkatkan kesejahteraan jurnalis," ujar Talokon.

Menurut Talokon isu seputar Pemilihan Umum penting untuk dibahas, peran pers jelang tahun politik 2024 nanti.

Selain itu, Ketua Majelis Etik AJI Manado Yoseph Ikanubun mejelaskan, AJI hadir dalam  perjalanan membangun demokrasi Indonesia.


Bahkan kata dia, AJI masuk 3 organisasi besar khususnya profesi wartawan dan itu diakui konstituen Dewan Pers.


Yoseph menjelaskan tentang posisi Jurnalis. Anggota AJI selain diatur 11 pasal Kode Etik Jurnalistik (KEJ), anggota AJI juga tunduk pada Kode Perilaku Anggota AJI.

Sementara dalam pemberitaan pemilu ada 3 hal yang umumnya dihadapi jurnalis.


Pertama, Yoseph memaparkan, keterlibatan Jurnalis dalam tim sukses partai politik atau peserta pemilu, baik secara terbuka maupun teselubung.


"AJI maupun Dewan Pers membuka aduan terkait anggota AJI yang masuk tim kampanye,"  tutur Yoseph.


Bahkan Yoseph pun menegaskan, kontrak pemberitaan, jurnalis dilarang untuk menyerang figur lain atau mendeskriditkan calon lain.

Ketiga,  kata Ahli Pers di Dewan Pers ini, anggota AJI tidak boleh jadi penyelenggaraan Pemilu, sehingga bagi anggota yang sudah terpilih sebagai penyelenggara, bisa mengundurkan diri atau diberhentikan dari keanggotaan AJI.


“Jurnalis sebagai watch dog (anjing penjaga, red) demokrasi juga bertugas memberikan pendidikan politik kepada warga. Untuk menjaga profesi ini, maka seorang jurnalis tidak bisa bekerja nyambi. Tidak boleh abu-abu,” tegas Yoseph.



Reporter/Editor : Ewin






Tidak ada komentar:

Posting Komentar