Ads

Selasa, 12 Juli 2022, Juli 12, 2022 WIB
Last Updated 2022-07-12T13:33:30Z
Morowali utaraPEMERINTAHAN

Lima Kecamatan Dengan Angka Tertinggi di Morowali Utara, Wabup Pimpin Rapat Percepatan Penurunan Stunting



Foto : Wakil Bupati Morowali Utara, H Djira K pimpin rapat percepatan stunting (ist)



JOURNALTELEGRAF - Wakil Bupati Morowali Utara H. Djira K. pimpin rapat Rencana Aksi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Morowali Utara di Ruang Rapat Wakil Bupati, Senin (11/07/2022).



Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya (mengalami kekerdilan). Oleh karena itu kasus stunting menjadi salah satu fokus dari program Pemerintah Pusat dan tentu saja fokus Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali Utara. Sebagai upaya dalam pemberantasan kasus stunting di Kabupaten Moroali Utara maka Pemda membentuk tim khusus yang bernama Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Morowali Utara. 




Rapat yang di gelar bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Morowali Utara ini memaparkan berbagai data. Diantaranya yakni ada 5 Kecamatan dengan jumlah stunting diatas rata-rata yakni Kecamatan Soyo Jaya sebesar 13%, Bungku Utara dan Petasia Barat sebesar 10%, Mori Utara sebesar 9% serta Mori Atas 8% dengan rata-rata prevalensi sebesar 7,6% dari 10 Kecamatan. 




Selain itu masih ada 4 Kecamatan dengan jumlah kasus stunting diatas rata-rata yaitu Kecamatan Bungku Utara dengan 118 Kasus, Soyo Jaya dengan 96 Kasus, Petasia dengan 90 Kasus serta Petasia Timur dengan 86 kasus dengan rata-rata jumlah kasus stunting 68 kasus per Kecamatan. Data dipaparkan ini diambil berdasarkan Aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM). 




Adapun permasalahan atau tantangan yang dihadapi oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Morowali Utara yaitu belum efektif dan meluasnya upaya pencegahan stunting,  belum optimalnya koordinasi penyelenggaraan intervensi gizi spesifik dan sensitif, belum efektifnya pengalokasian dan pemanfaatan sumber daya dan sumber dana, terbatasnya kapasitas penyelenggara program serta belum optimalnya advokasi, kesadaran masyarakat, keterlibatan warga dan sosialisasi terkait stunting. 





Wakil Bupati berharap Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Morowali Utara dapat bekerja dengan lebih maksimal lagi sehingga kasus penurunan stunting dapat terus menurun serta sesuai taget yang telah ditetapkan. Adapun Program Morut Gempar (Gerakan Pemanfaatan Pekarangan) dan Pajeko (Pengembangan Jenis Komoditas Unggulan) yang telah dicanangkan oleh Pemda beberapa waktu lalu dapat berpengaruh secara signifikan terhadap pemenuhan gizi masyarakat dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Morowali Utara. 




Reporter : Artomo Lagaronda


Editor : Arham Licin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar