Ads

Jumat, 10 Juni 2022, Juni 10, 2022 WIB
Last Updated 2022-06-10T09:09:45Z
Mahasiswa Fisip UMADAUMADA Tolitoli

Mahasiswa Yang Berkualitas Dan Perannya


JOURNALTELEGRAF - Apa sih yang membedakan mahasiswa dengan siswa? Jawabannya bisa banyak mulai dari model belajarnya, lingkungan akademiknya, hingga tanggung jawab dan peran mahasiswa yang jauh lebih besar. Namun, yang pasti mahasiswa punya 5 peran yang harus diperhatikan. Siswa tidak punya 5 peran ini.


Kamu sadar nggak? Ketika mengikuti penerimaan mahasiswa baru, pasti ada penjelasan mengenai mahasiswa. Nah, 5 peran ini sering sekali disinggung. Ditekankan berkali-kali kepada mahasiswa.


Peran Mahasiswa


1. Agent of change

Peran pertama adalah mahasiswa penggerak perubahan (iron stock). Mahasiswa dianggap punya akses yang lebih mudah terhadap ilmu pengetahuan. Dengan akses tersebut mahasiswa dapat menambah wawasan. Mengasah kemampuan berpikir serta belajar mempertajam analisis terhadap sesuatu termasuk kondisi sosial.


Mahasiswa dapat menjalankan perannya sebagai penggerak perubahan menuju tatanan masyarakat yang lebih adil. Ketika mahasiswa mampu melihat secara kritis kondisi sosial yang ada maka ia bisa mengupayakan perubahan agar masyarakat hidup dalam kondisi yang jauh lebih baik. Tanpa penindasan dan tanpa penderitaan.


Untuk itu peran ini selalu ditanamkan kepada mahasiswa. Harapannya mahasiswa dapat menggunakan kesempatan belajar di jenjang pendidikan tinggi untuk memperjuangkan kepentingan bersama. Apalah artinya ilmu pengetahuan yang banyak tapi digunakan untuk memuaskan kepentingan pribadi semata.


2. Social control

Peran mahasiswa satu ini masih berhubungan dengan peran di atas. Tidak jauh-jauh dari perubahan sosial. Jadi mahasiswa punya peran sebagai pengontrol kehidupan sosial. 


Mahasiswa perlu mengembangkan berpikir kritis sehingga bisa melihat sesuatu secara lebih mendalam dan menemukan sisi lain yang tidak banyak ditemukan oleh orang lain. Dalam kondisi sosial yang tampak baik-baik saja, mahasiswa bisa melihat bahwa ada sesuatu yang tidak baik-baik saja. Contohnya, mungkin sebagian orang hidup enak dan tidak kekurangan. Kondisi yang ada tampak baik-baik saja seolah tidak ada yang salah.


Namun mahasiswa dapat melihat bahwa di sisi yang lain ada lebih banyak orang yang hidup serba kesusahan. Untuk makan saja kesulitan. Ada kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi dalam masyarakat. Fenomena ini mendorong mahasiswa untuk melakukan perubahan dan mewujudkan kondisi yang jauh lebih baik.


3. Moral force

Penguat moral (moral force) adalah peran mahasiswa selanjutnya. Mahasiswa dinilai sebagai penguat moral bangsa. Dalam narasi yang beredar selama ini, mahasiswa diharapkan mampu memiliki moral yang baik. Menjadi contoh dan teladan. Selain itu juga bisa memberikan dampak positif di masyarakat.


4. Guardian of value

Peran keempat adalah mahasiswa sebagai penjaga nilai. Lebih dari itu, mahasiswa juga menyebarkan nilai-nilai luhur yang selama ini diakui secara universal. Contohnya kejujuran, empati, keadilan, tanggung jawab, dan lainnya. 


5. Iron stock

Terakhir adalah mahasiswa sebagai iron stock atau penerus bangsa. Dalam peran ini, mahasiswa merupakan harapan bangsa. Sehingga mahasiswa diharapkan mampu memiliki kemampuan dan akhlak mulia. 


ASAL kata MAHASISWA berasal dari kata “Maha” yang artinya tinggi, dan “Siswa” yang berarti pelajar. Definisi Mahasiswa dapat diartikan sebagai pelajar yang paling tinggi levelnya atau sebagai seorang pelajar yang memiliki tingkatan tertinggi. Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi.


Menurut Peraturan Pemerintah RI No.60 Tahun 1999 tentang Perguruan Tinggi, mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi tertentu. Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan pendidikan di perguruan tinggi. Kedudukan Mahasiswa juga sebagai calon yang memiliki tingkat intelektual yang tinggi dalam suatu masyarakat yang sering kali mendapat berbagai predikat.


Menurut pasal 5 UU Pendidikan Tinggi dinyatakan, bahwa salah satu tujuan pendidikan tinggi adalah mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa. 


Kemudian di dalam pasal 13 UU No 12 dinyatakan jika kewajiban seorang mahasiswa ialah secara aktif mengembangkan potensinya dengan melakukan pembelajaran, pencarian kebenaran ilmiah, dan penguasaan, pengembangan, dan pengamalan suatu cabang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk menjadi ilmuwan, intelektual, praktisi, atau profesional yang berbudaya.


Keniscayaannya jika Perguruan tinggi bertanggung jawab menjadi motor perubahan mencerdaskan dan mengembangkan setiap potensi yang dimiliki oleh mahasiswanya. Mahasiswa berkualitas adalah seorang mahasiwa yang mampu atau bisa memahami, mengerti, serta mampu menjalani perannya sebagai seorang mahasiswa.


Berikut beberapa ciri-ciri mahasiswa yang berkualitas yaitu :


1. Memiliki Keistiqomahan Ibadah


Sebagai makhluk tuhan mahasiswa harus mampu menjaa keistqomahan beribadah, kewajiban ini akan dapat menjadi tolak ukur seberapa bertanggung jawabnya mahasiswa tersebut terhadap diri dan Tuhannya.


2. Kemampuan Mengelola Waktu


Kemampuan mahasiswa saat ini harus bisa memanfaatkan waktu dengan baik, pembagian waktu harus termanajemen dengan cermat dan terimplementasi secara nyata. Mahasiswa harus memiliki kemampuan membagi antar kegiatan kuliah, organisasi, belajar, hobi, refreshing, dan lain sebagainya.


3. Selalu Rajin dan Disiplin


Rajin dan disiplin untuk selalu aktif kuliah, tidak pernah telat mengikuti mata kuliah, dan jarang membolos, dan mahasiswa juga dituntut selalu mengumpulkan tugas tepat waktu. Selanjutnya selalu displin dalam mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan perkuliahan dan selalu mengerjakannya dengan baik.


4. Memiliki Wawasan Luas


Wawasan ini berguna agar mahsiswa bisa mengetahui seluk beluk tentang dunia luar dan tidak ketinggalan zaman, wawasan akan membantu mengembangkan minat serta bakat yang teraktualisasi dalam bentuk keahlian mahasiswa. Wawasan yang luas dapat diperoleh dari kampus, masyarakat dan dunia luar.


5. Aktif Berorganisasi


Ketika mengikuti organisasi yang ada dikampus atau diluar kampus, mahasiswa bisa mendapatkan kegiatan yang sangat positif. Salah satunya bisa bersosialisasi dengan banyak orang maka akan bisa berkomunikasi dan juga bisa mendapatkan lebih banyak relasi.


Sebenarnya predikat sebagai mahasiswa berkualitasl bukan hanya sekedar nama atau julukan semata, tapi lebih cenderung bagaimana cara kita belajar untuk menjadi seorang mahasiswa yang baik dari segi akademik maupun non akademik dan mampu memberikan manfaat bagi orang banyak.


Semoga kita mampu menjadi mahasiswa yang berkualitas, dengan kualitas yang kita miliki niscya kemampuan berdaya saing pun akan mengikuti.





Penulis : Legitha Aswardy 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar