Ads

Senin, 30 Mei 2022, Mei 30, 2022 WIB
Last Updated 2022-05-30T02:52:52Z
Artikel/OpiniPOLITIK

Meneropong "Lenggak Lenggok" Parpol Menuju Pemilu 2024




Foto : tanda gambar partai politik (ilustrasi)



JOURNALTELEGRAF - Meski belum ada aturan dalam bentuk Peraturan Komisi Pemilihan Umum (Perkpu) yang mengatur jadwal tahapan Pemilu 2024. Namun, ditetapkannya tanggal 14 Februari 2024 sebagai hari pencoblosan menjadi signal kuat bahwa Pilpres dan Pileg akan segera bergulir.




Partai politik baik lama maupun partai partai politik baru sudah harus mulai bersiap menghadapi tahapan Pemilu 2024 yang jika dirunut maka tahapan awalnya adalah pendaftaran dan verifikasi partai politik calon peserta pemilu.



Di Kota Bitung sendiri, ada 8 partai politik peraih kursi di DPRD Kota Bitung pada Pemilu 2019 silam. Yaitu, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dengan 8 kursi, Partai NasDem 7 kursi, Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) 5 kursi, Partai Golkar 4 kursi, Partai Demokrat 2 kursi, Partai Amanat Nasional (PAN) 2 kursi, Partai Gerindra 1 kursi dan Partai Perindo 1 kursi.




PDI Perjuangan diprediksi banyak pihak akan dengan mudah kembali menjadi jawara. Banyak yang berspekulasi PDI Perjuangan akan menargetkan 15 kursi ada pula yang menyebut 10 kursi, bahkan ada yang mengatakan 20 kursi. Semua itu bisa saja terwujud, sosok Maurits Mantiri sebagai pucuk pimpinan PDI Perjuangan yang dikenal humble akan menjadi sebuah "senjata" mematikan bagi lawan lawan banteng moncong putih ini.


Mempertahankan 7 kursi Partai NasDem di DPRD Kota Bitung tentu akan menjadi pekerjaan yang tidak mudah dan butuh strategi yang sangat hebat. Apalagi, partai ini belum memiliki sosok sentral yang punya kekuatan besar untuk bisa melakukan itu. Namun, tentunya Partai NasDem tidak akan tinggal diam dengan kondisi saat ini, mereka pasti telah memikirkan hal itu. Tanda tanya besar, seperti apa posisi Partai NasDem. Apakah masih mampu duduk sebagai runner up ataukah akan terjungkal jauh dari capaian 5 tahun sebelumnya saat mereka berada dalam posisi berkuasa sebagai pemegang pucuk eksekutif akan terjawab saat kita melihat nama nama yang akan menghiasi daftar calon pada Pileg 2024 mendatang. Tapi menyamai perolehan pada pemilu sebelumnya sepertinya sudah sangat sulit dilakukan.



Selain itu, posisi Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) yang pernah jaya selama 10 tahun menjadi penguasa Kota Bitung pun dipertanyakan. Apakah partai yang didirikan oleh mantan Wakil Presiden RI, Tri Sutrisno itu masih bisa menguasai 5 kursi sama seperti capaian kala dipegang oleh Superman Boy Gumolung. Apalagi pasca terjadinya "perebutan" kursi pimpinan partai yang berpindah ke Nabsar Badoa. Partai PKP dipastikan akan melewati jalan terjal untuk bisa finish dengan hasil yang sama dibanding pemilu sebelumnya.


Golkar akan selalu menjadi partai yang cerdas mengambil posisi politik, tahun 2024 akan menjadi tahun pembuktian, apakah partai ini tetap menghiasi kursi di "Gedung Kerucut".



Kekuatan Partai Gerindra dan Partai Perindo serta Partai Demokrat dinilai akan menjadi "Kuda Hitam" pada Pileg 2024 di Kota Bitung. Untuk Partai Gerindra, partai besutan Prabowo Subianto ini sepertinya sekarang lagi berada "di atas angin" pasca nama Prabowo Subianto terus bertengger dipuncak berbagai survei capres paling populer dan kehadiran Conny Lolita Rumondor dalam menahkodai partai ini di Sulawesi Utara juga sepertinya memberi warna baru dalam konsolidasi internal partai yang sempat "babak belur" di Pemilu 2019 silam dan kehadiran Rudolf Wantah sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bitung menjadikan Partai Gerindra patut diwaspadai. "Tangan Dingin" Rudolf Wantah sepertinya menjadi sebuah ancaman buat seluruh partai politik yang akan menjadi peserta pemilu. Sedangkan Partai Demokrat kembali bergeliat setelah Elly Engelbert Lasut (E2L) menjadi sosok sentral partai besutan SBY itu di Sulawesi Utara, nama E2L sangat paten menjadikan kancah pertarungan pada Pemilu 2024 semakin memanas. Apalagi, sosok Bupati Kepulauan Talaud itu selalu menjadi lawan paling "menakutkan" sejak 10 tahun terakhir bagi partai penguasa di Sulawesi Utara. Kita tinggal menantikan siapa yang akan menjadi nahkoda Partai Demokrat Kota Bitung, apakah masih akan dipegang oleh Jacky Ticoalu atau bergeser ke tangan Ledy Lumatauw yang terus digadang gadang memimpin partai ini. Partai Perindo secara nasional terus mengalami kenaikan popularitas diberbagai survei dan pergerakan partai besutan Hary Tanoesudibjo dengan keuatan medianya memang menjadi salah satu partai yang tidak dibisa dianggap remeh oleh partai manapun. Slogan ekonomi dan kesejahteraan terus digaungkan partai yang di Kota Bitung saat ini dipimpin oleh Steifly Tangka tersebut terus bergerak ke bawah membuka peluang ke kaum marginal untuk dirangkul dan dihidupkan ekonominya. Meskipun tantangan merangsek naik butuh kerja keras dan kerja cerdas mencapai ambang batas parlemen (Parlement Treshold).



Bagaimana dengan keberadaan partai politik non kursi seperti Hanura, PPP, PKB, PKS, PSI, PBB dan Berkarya dan partai politik yang baru lahir, kita tentunya masih belum memiliki tolak ukur dan capaian yang bisa disandingkan dengan partai lama. Berhasil masuk dalam percaturan kerasnya panggung politik negeri ini saja sudah menjadi sebuah kesuksesan awal yang patut diajungi jempol, lolos sebagai peserta pemilu 2024 saja sudah sangat luar biasa bagi parpol baru.




Politik itu dinamis. Nah, kita tunggu saja seperti apa lenggak lenggok semua partai politik yang ditangan mereka nasib negeri ini kita titipkan untuk diolah dan diatur sesuai dengan kebutuhan rakyat.



Penulis : Arham Licin, Pimpinan Redaksi Journaltelegraf.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar