Ads

Rabu, 11 Mei 2022, Mei 11, 2022 WIB
Last Updated 2022-05-11T07:29:49Z
Headline news

ALISHTER Memilih Kota Bitung Sebagai Lokasi Pelatihan Penggunaan Herbisida Terbatas Tahun 2022



Foto : Mulyadi Benteng, Ketua Alishter Pusat saat memberikan sambutan pada Pelatihan Penggunaan Herbisida Terbatas di Kota Bitung (Licin)




JOURNALTELEGRAF - Dalam rangka memberikan pemahaman kepasa masyarakat, khususnya petani terkait penggunaan Herbisida, Aliansi Stewardship Herbisida Terbatas atau lebih dikenal dengan nama Alishter kembali melaksanakan sosialisasi.




Kali ini sosialisasi penggunaan Herbisida Terbatas digelar di Riverside Cafe and Resto, Kelurahan Manembo nembo, Kecamatan Matuari, Kota Bitung, Sulawesi Utara, Rabu (11/05/2022).



Foto : Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bitung, Steven Prok saat menyerahkan Sertifikat bagi peserta pelatihan (ist)


Ratusan petani hadir pada kegiatan kolaborasi antara Alishter bersama Pemerintah Kota Bitung dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP).




Dalam sambutannya, Ketua Alishter Pusat, Mulyadi Benteng mengatakan asosiasi yang dipimpinnya mempunyai 40 anggota perusahaan produsen/pemegang pendaftaran produsen Herbisida berbahan aktif parakuat diklorida di Indonesia.




"Alishter telah melaksanakan kegiatan pelatihan Herbisida Terbatas di 200 lebih kabupaten kota di 28 provinsi dan hari ini kita bisa laksanakan di Kota Bitung," jelas Mulyadi.




Mulyadi juga menyentil kondisi semakin berkurangnya masyarakat yang mau terjun di sektor pertanian.




"Data BPS menyebutkan petani di Indonesia setiiap tahun kian berkurang dan generasi muda sudah tidak lagi berminat untuk terjun ke dunia pertanian atau kembali ke desa setelah menyelesaikan studi di kota," paparnya.




Sebagai informasi Herbisida parakuat diklorida merupakan salah satu herbisiida paling penting di dunia yang manfaatnya telah dirasakan oleh petani sejak 50 tahun siilam. Karena sifatnya yang unik, herbisida ini merupakan teknologi pertanian yang telah berkontribusi untuk memajukan pertanian khususnya untuk mengendalikan gulma.





“Pelatihan pengunaan Herbisida diharapkan bermanfaat untuk meminimalkan dampak negatif terhadap kesehatan petani dan lingkungan. Oleh sebab itu kita juga mengundang Dinas Kesehatan untuk memberikan gambaran dampak herbisida terhadap kesehatan jika salah dalam penggunaannya," jelas Mulyadi.





Sedangkan Fridy Juwono, Direktur Industri Kimia Hulu, Kementerian Perindustrian TI yang juga hadir pada pelatihan tersebut mengatakan bahwa Herbisida mengandung bahan kimia yang tentunya memiliki manfaat besar. Akan tetapi juga mengandung unsur yang sangat berbahaya.




"Melatih petani cara penggunaan Herbisida Terbatas yang tepat dan benar wajib dilakukan, agar manfaat herbisida yang sangat besar bisa dinikmati oleh petani dan mengurangi efek negatifnya, kami dari Kementerian Perindustrian, khususnya Direktorat Industri Kimia Hulu terus mendorong penggunaan herbisida yang positif agar hasil pertanian semakin meningkat," ujarnya Juwono.





Lanjut Juwono, masyarakat tidak perlu khawatir dengan herbisida. Karena setiap saat masyarakat menggunakannya dalam kehidupan sehari hari.




"Setiap hari kita bersentuhan langsung dengan bahan kimia, seperti sabun mandi, pasta gigi dan masih banyak lagi yang lain, jadi kita tidak perlu khawatir dengan herbisida ini, karena jika sudah mendapat pelatihan yang benar, maka petani bisa menggunakannya juga dengan benar dan tepat," pungkasnya.





Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bitung, Steven Prok mengucapkan terima kasih dan apresiasi terhadap Alishter yang telah memilih Kota Bitung sebagai salah satu lokasi pelatihan penggunaan Herbisida Terbatas.




"Saya mewakili pemerintah Kota Bitung, bapak Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung menyampaikan terima kasih atas terlaksananya kegiatan ini. Semoga petani yang ada di Kota Bitung bisa menerima manfaat dari pelatihan ini dan diterapkan dinlahan lahan pertanian mereka," jelasnya.


Sebagai informasi, setiap peserta pelatihan juga menerima sertifikat pelatihan penggunaan Herbisida Terbatas yang nantinya dapat digunakan sebagai bukti bahwa dirinya sudah mengikuti pelatihan yang dimaksud.



Reporter/Editor : Arhamdila

Tidak ada komentar:

Posting Komentar