JOURNALTELEGRAF - Ratusan mahasiswa ini menggelar unjuk rasa di depan gedung DPRD Kabupaten Tolitoli. Dengan membawa berbagai poster, mahasiswa menuntut penolakan masa jabatan Presiden 3 periode.
Menurut massa bila masa jabatan presiden menjadi 3 periode hal itu akan mencederai konstitusi. Selain menuntut hal tersebut, masa juga menolak wacana penundaan Pemilu pada tahun 2024 mendatang.
Dalam unjuk rasa ini, masa juga menyoroti kenaikan harga BBM jenis Pertamax dan minyak goreng. Menurut mahasiswa kenaikan harga minyak goreng dan BBM membuat kehidupan warga menjadi lebih sulit.
Berdasar pantauan Journaltelegraf.com di lokasi, mahasiswa menutup dua ruas jalan. Baik yang mengarah ke jalan jendral Sudirman,
Mereka datang dengan membawa pesan-pesan penting. Sejumlah spanduk pun dibentangkan.
"Kami dengan tegas menolak perpanjangan masa jabatan presiden yang diwacanakan menjadi 3 periode," tegas koordinator aksi, Nurfausi.
Nurfausi selaku koordinator demonstrasi menyampaikan, meski Jokowi telah menegaskan menolak penambahan masa jabatan Presiden, namun para pejabatnya hingga kini terus menggulirkan wacana tersebut.
"Kita tahu, tapi jangan sampai wacana jadi terencana" ujarnya di hadapan mahasiswa dan anggota DPRD yang sempat hadir.
Dalam aksi tersebut, para mahasiswa ditemui oleh Wakil Ketua I DPRD Tolitoli, Jemi Yusuf. Pada kesempatan itu dia menyampaikan, menghormati aspirasi yang disampaikan para mahasiswa.
Selain itu, kata dia bersama seluruh anggota DPRD Tolitoli menyatakan sikap secara kelembagaan menolak wacana masa jabatan Presiden tiga periode. "Hidup mahasiswa," tutupnya.
Editor/Reporter : Legitha Aswardy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar