Ads

Selasa, 01 Maret 2022, Maret 01, 2022 WIB
Last Updated 2022-03-01T09:34:47Z
BITUNGEKONOMI & BISNIS

14 Tahun Jualan Bakso Goreng Keliling di Kota Bitung, Pria Asal Lamongan Ini Tetap Bertahan di Tengah Pandemi



Foto : Mas Lazim, pedagang bakso goreng keliling di Kota Bitung  (Licin)



JOURNALTELEGRAF - Demi mengadu nasib, Lazim pria asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur ini merantau ke Kota Bitung sejak tahun 2008 silam.



Mas Lazim, begitu biasa dia disapa, sejak tiba di Kota Bitung 14 tahun lalu, Mas Lazim telah berjualan bakso goreng berbahan baku ikan tuna dengan memggunakan sepeda motor. Dia membuat sendiri proses pembuatan bakso goreng di tempatnya tinggal di Kelurahan Pakadoodan, Kecamatan Madidir.



Sejak pagi, Mas Lazim sudah mangkal di depan salah satu sekolah di bilangan Kecamatan Maesa, dan sore harinya dia berkeliling dari satu lokasi ke lokasi lainnya untuk menjajakan dagangan bakso goreng dengan harga Rp1000 per tusuk yang terkadang habis terjual, sering kali juga masih tersisa.



"Dari jam 7 pagi sampai jam 3 sore saya mangkal di depan SMK Negeri 1 dan kemudian kalau masih ada sisa, saya berkeliling ke tempat lain untuk menghabiskan dagangan," jelasnya saat berbincang dengan Journaltelegraf.com, Selasa (01/03/2022).



Menurutnya, sebelum pandemi COVID-19 melanda Indonesia, termasuk Kota Bitung, Mas Lazim bisa meraup omset Rp500 ribu perhari.



"Dua tahun terakhir ini omset tinggal setengahnya, tapi kita tidak bisa bikin apa apa, memang perekonomian terus memburuk, apalagi saya mengandalkan anak sekolah yang sekarang mereka sekolah dari rumah," katanya dengan suara lirih.



Dia berharap, pandemi cepat berlalu dan situasi perekonomian kembali stabil, agar dirinya bisa kembali bangkit seperti sediakala.



"Saya harus kerja ekstra karena setiap tahun harus pulang ke kampung, anak dan istri di sana, jadi kalau omset terus turun seperti sekarang, memang agak kerepotan, apalagi barang barang makin mahal," jelasnya.




Reporter/Editor : Arhamdila

Tidak ada komentar:

Posting Komentar