Ads

Jumat, 21 Januari 2022, Januari 21, 2022 WIB
Last Updated 2022-01-21T05:52:56Z
kabupaten tolitolipertanianSulawesi Tengah

Petani Kesulitan Mendapatkan Pupuk Bersubsidi, Waket I DPRD Tolitoli Angkat Bicara

Foto : Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Tolitoli, Jemy Yusuf bersama ketua kelompok Sinar Harapan.


JOURNALTELEGRAF - Permasalahan terkait pupuk bersubsidi di Kabupaten Tolitoli Sulawesi Tengah ternyata masih terjadi hingga kini, di mana petani masih kesulitan mendapatkan pupuk.


Hal tersebut disampaikan Ketua kelompok Tani Sinar Harapan Desa Ginunggung, Sumitro kepada salah pimpinan DPRD Kabupaten Tolitoli, bahwasanya padi yang saat ini di tanamnya sudah membutuhkan pemupukan.


" Kami sudah teriak-teriak minta pupuk, namun tidak ada tanggapan. Banyak menumpuk di gudang tapi kita sebagai petani tidak bisa berbuat apa-apa tanpa ada rekomendasi-rekomendasi dari dinas pertanian," ungkapnya.

Selaku ketua kelompok, Sumitro mempertanyakan soal distribusi pupuk yang tidak merata, pasalnya kata dia, di Kabupaten Buol pendistribusian pupuk sudah berjalan lancar.


" Dua hari kemarin sudah keluar pupuk urea tapi yang dibutuhkan saat ini pupuk NPK dan Poska namun sampai saat ini belum juga keluar. Yang herannya di kabupaten buol sudah diturunkan sebanyak 600 Ton sementara di kabupaten Tolitoli sendiri belum ada," tanya dia.


Menyikapi hal itu, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Tolitoli, Jemy Yusuf angkat bicara. Jemy meminta, pihak terkait jangan persulit petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi.


"Sekitar 360 hektar area sawah di Desa Ginunggung Saat ini memasuki fase pemupukan, namun petani kesulitan mendapatkan pupuk subsidi yang biasa dibutuhkan. Ini persoalan serius," kata Jemy kepada wartawan, Jumat 21 Januari 2021.


Menurutnya, pihaknya berharap siapapun yang berkaitan dengan pengadaan pupuk jangan mempersulit petani, apalagi pupuk subsidi.


"Dengan adanya keluhan tersebut, seharusnya dinas juga langsung turun tangan dan mencari akar permasalahannya," ujar Jemy.


Pemerintah lanjut dia, harus tahu dimana masalahnya, dan segera berikan solusi agar pupuk tersalurkan bagi petani yang benar-benar membutuhkan.


"Jangan sampai akibat petani tidak mendapatkan pupuk subsidi, berpengaruh pada produktifitas hasil pertanian dan petani mengalami kerugian. Masalah ini jangan dianggap sepele, mengingat pupuk menjadi elemen penting dalam pertanian,"tuturnya.


Politisi Partai Golkar ini juga meminta Dinas Terkait melakukan pengawasan terhadap pupuk bersubsidi, selain itu juga perlu adanya pengawalan penyaluran pupuk subsidi sampai kepada kelompok petani, karena selama ini banyak keluhan para petani yang kesulitan mendapatkan pupuk subsidi dari agen atau distributor (penyalur).


“Kami minta pemerintah daerah dapat memperketat pengawasan terhadap penyaluran pupuk subsidi, karena selama ini para petani mengeluh karena kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, Maka dari itu perlu diawasi sehingga betul-betul sampai ke petani,” kata wakil ketua I DPRD Kabupaten Tolitoli Jemy Yusuf, Jumat (21/01/2022).


Dirinya yang mendengarkan aspirasi masyarakat petani secara langsung dilahan pertanian desa Ginunggung, Kecamatan Galang, menjelaskan sejak masa tanam 15 November 2021 lalu sampai dengan saat ini belum mendapatkan pupuk yang dapat meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan serta perkembangan tanaman yang sudah di budidayakan, dapat meningkatkan dan mempercepat hasil produksi tanaman.


" Sekitar 360 Ha belum mendapatkan pupuk, padi kelihatan menguning akibat tidak di pupuk, kondisi seperti ini akan membuat para petani kita merugi, bahkan terancam gagal panen," jelas Politisi Partai Golkar itu.


Pihaknya juga meminta agar Dinas Perindustrian dan Perdagangan bersama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Tolitoli melakukan pengawasan dan sinergitas, agar sasaran dari program subsidi pemerintah terhadap pupuk untuk para petani tidak dipermainkan oleh oknum di lapangan.


“ Rekomendasi dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura sampai dengan saat ini belum ada, Sehingga pupuk bersubsidi sesuai e-RDKK belum terdistribusi dari gudang distributor pupuk ke petani," bebernya 


"Kami juga akan meneruskan informasi ini kepada Dinas Teknis untuk segera dapat di tangani. Karena, pupuk itu ada tiga Tepat, yang pertama tepat dosis, tepat Waktu, dan tepat penggunaan. Sekiranya keterlambatan pemupukan ini lebih dari 50 hari habis masa tanam maka ini akan dapat beresiko," tutupnya.




Editor/Reporter : Legitha Aswardy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar