JOURNALTELEGRAF-Hari anti Korupsi Sedunia, puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Gestapu atau Gerakan Evaluasi Sepuluh Tahun Pemerintahan Buol, menggelar aksi unjuk rasa, pada Kamis siang (09/12/21).
"Aksi ini adalah menuntut dugaan korupsi yang dilakukan bupati Buol sejak 2013 sampai sekarang, selain itu, dugaan gratifikasi proyek proyek APBD," ujar Hardi Efendi massa aksi.
Menurutnya, massa meminta segera dilakukannya upaya hukum atas pelaporan dugaan korupsi Bupati Buol ke KPK. Sebagaimana pada laporan Bupati Buol, Amirudin Rauf dengan numor bukti penerimaan berkas laporan Tahun 2018 - 07 - O00121 secara online.
"Tak hanya itu, massa mendesak KPK segera memanggil dan mengusut Amirudin Rauf sebagai terlapor,"terangnya.
Bahkan, kata dia, dugaan keterlibatan Amirudin dan keluarganya yang saat ini menjabat sebagai Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Buol, terkait kasus DAK dari kementrian pendidikan yaitu pengadaan buku.
"Hal itu diperkuat adanya hasil temuan dan pemeriksaan keuangan BPK RI yang berjumlah 22 Milyar. DAK 31,6 Milyar Tahun 2020," ungkap Hardi.
Selain itu, kasus pembangunan Masjid Raya Buol, rehabilitasi Kantor Bupati Buol, kasus ganti rugi tanah milik Bupati Buol, kasus ganti rugi tanah rumah nelayan, kasus korupsi program peningkatan produksi hasil peternakan juga tak luput di disuarakan.
Dugaan pengadaan dan pembelian lahan pasar yang diduga dimark up oleh Bupati Buol.
Bahkan dugaan korupsi penggunaan dana Covid-19 hingga rumah mewah sang bupati di Makassar tak luput jadi sorotan.
Parahnya lagi, massa juga menyuarakan dugaan korupsi proyek pembuatan septitank dan MCK di 40 Desa dengan anggaran Rp11,7 miliar.
"Proyek trotoar poros jalan Batalipu senlai Rp. 8,9 Millar yang pekerjaannya tidak selesai juga menjadi perhatian bagi kami," pungkasnya.
Reporter : Supardi
Editor : Ewin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar