Ads

Kamis, 17 Juni 2021, Juni 17, 2021 WIB
Last Updated 2021-06-17T06:42:12Z
ARTIKEL

Pelabuhan Ferry Kariangau Balikpapan Urat Nadi Ekonomi Pulau Kalimantan

pelabuhan ferry kariangau, kota balikpapan, arham licin,

Foto : Aktivitas Kapal Ferry di Pelabuhan Penyeberangan Kariangau Balikpapan (JT/AL)



JOURNALTELEGRAF - Mengunjungi Kota Balikpapan menjadi sebuah perjalanan mengaayikan. Bagaimana tidak, terakhir kali berada di kota minyak ini tahun 2003.


Kota Balikpapan saat di lihat dari atas kapal milik PT. Pelni, KM Labobar bak kota metropolitan. Dan memang status kota metropolitan pantas disematkan pada kota yang menjadi pusat perusahaan pengeboran minyak bumi raksasa dunia berkantor. Sehingga, jangan heran jika di kota ini, warga negara asing bebas hilir mudik di pasar, mall bahkan di tempat nongkrong kaum sosialita warga Kota Balikpapan.

pelabuhan Ferry Kariangau, balikpapan, kaltim,

Foto : aktivitas naik turun kendaraan dan barang ke dalam kapal ferry di Pelabuhan Penyeberangan Kariangau Balikpapan (JT/AL)


Meski bukan ibukota Provinsi Kalimantan Timur, Kota Balikpapan justru "Seperti" ibukota Pulau Kalimantan. Karena kota ini menjadi kota terbesar dan terpadat di Pulau Borneo, sebutan lain Pulau Kalimantan.

Selain memiliki Pelabuhan Laut Semayang yang menjadi tempat kapal kapal penumpang milik PT Pelni bersandar, Kota Balikpapan juga punya bandar udara terbesar di Pulau Kalimantan, bernama Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, bahkan salah satu bandara yang termegah di Indonesia.

Yang paling menarik dan menjadi perhatian khusus perjalanan kami selama di kota ini adalah keberadaan Pelabuhan Penyeberangan Kariangau yang terletak di Kelurahan Kariangau dan menjadi pelabuhan penyeberangan tersibuk di Indonesia Bagian Timur. Pelabuhan ini tidak pernah sepi dari aktivitas bongkar muat barang dan orang serta berbagai jenis kendaraan yang masuk dan keluar pulau Kalimantan dan juga jalur trans Kalimantan.

Menurut salah satu Tokoh Masyarakat Kariangau, Daeng Bira, keberadaan pelabuhan Penyeberangan Kariangau sangat vital bagi perputaran ekonomi di Kota Balikpapan dan juga kota kota lain di Kalimantan. Karena melalui pelabuhan ini, seluruh kendaraan logistik yang datang dan keluar Kota Balikpapan 90 persen melewati jalur ini.

Hanya saja, satu yang menjadi sorotan tim redaksi ketika menuju ke Pelabuhan Penyeberangan Kariangau, yaitu kondisi jalan yang kurang begitu baik dan bergelombang sehingga membahayakan kendaraan besar dan juga pengguna jalan lainnya.

Daeng Bira berharap, kondisi tersebut dapat segera diatasi oleh pemerintah dan jalan yang menjadi akses satu satunya itu semakin baik dan membuat perputaran ekonomi semakin lancar.

Akhirnya, KMP Laskar Pelangi yang membawa kami dari Pelabuhan Penyeberangan Kariangau Balikpapan pun bersiap bertolak dan berlayar selama 23 jam menuju Pelabuhan Penyeberangan Taipa di Kota Palu, Sulawesi Tengah.


Penulis : Arham Licin
                Editor Journal Telegraf
                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar