Ads

Selasa, 25 Mei 2021, Mei 25, 2021 WIB
Last Updated 2021-05-25T10:45:41Z
Jakarta

DPP KNPI Minta Menpora Tunda PON 2021 di Papua

 



JOURNALTELEGRAF-Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 yang akan diselenggarakan di Papua pada tanggal 2-15 Oktober 2021 mendapatkan tantangan yang bukan main dan sebaiknya pemerintah harus mengambil langkah untuk menundanya.


Hal ini terkait dengan terjadinya penyerangan dan perampasan senjata dua anggota TNI yang bertugas mengamankan pembangunan pagar bandara di Yahukim Papua yakni Praka Alif Angkotasan dan Prada Ardi Yudi pada selasa 18 Mei 2021 lalu menjadi pertanda bahwa papua belum aman. Selain itu Pandemi Covid-19 belum menunjukkan perubahan menuju arah yang lebih baik.



"Kami di DPP KNPI telah melakukan diskusi serius terkait perkembangan di papua dan kami memandang bahwa demi keamanan atlet, pelatih, supporter dan masyarakat umum yang akan hadir di perhelatan PON Papua maka pemerintah dalam hal ini Menteri pemuda dan olahraga harus menunda rencana pelaksanaan PON di Papua. Kami berpendapat keamanan dan keselamatan semua pihak merupakan hal utama, olehnya kami meminta kepada pemerintah untuk menunda pelaksanaan PON Papua", ujar ketua bidang olahraga DPP KNPI Bung Sumardi Evulae.



Selain itu pandemi covid-19 menunjukan angka peningkatan peningkatan orang terpapar dan meninggal dunia dikhawatirkan akan menimbulkan kluster baru dari ajang Pekan Olahraga Nasional tersebut.


"Bahkan kalua kita baca di media bahwa da varian baru covid-19 yang sudah masuk ke tanah air kita, ini sangat mengkhawatikan bagi kesehatan anak-anak bangsa," tandasnya.


Ia meminta pemerintah jangan hanya melihat dari sisi perhelatan akbar PON tersebut, tapi juga dari sisi keamanan dan keselamatan semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan even olahraga nasional ini.

"Sekali lagi demi keamanan dan keselamatan semua pihak kami minta kepada Menteri pemuda dan olahraga republik Indonesia dan Bapak Presiden Joko Widodo untuk menunda PON 2021 di papua," pungkasnya.



Reporter : Amir Wata

Editor : Ewin Agustiawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar