Ads

Rabu, 05 Mei 2021, Mei 05, 2021 WIB
Last Updated 2021-05-05T06:13:54Z
BSTMBuolsulteng

BSTM Kunjungi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buol Guna Wujudkan Kota Bersih

Foto : Bersama Pejabat Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buol dan Pegiat Sosial Bank Sampah Tolitoli Mandiri (BSTM) Di kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buol.

JOURNALTELEGRAF - Wacana penanganan, pengelolaan dan pemanfaatan sampah di Kabupaten Buol masih terus menjadi permasalahan krusial yang membutuhkan peran dari berbagai pihak. Tak hanya itu, pola penanganan yang simultan melalui program jangka panjang yang komprehensif dianggap sangat dibutuhkan untuk mengurai problematika yang cukup kompleks ini.


Beruntung, banyak pihak baik mulai sadar dan secara senyap maupun terang-terangan tergerak untuk ikut ambil tindakan. Imbauan 3R (reduce, reuse and recycle), misalnya, sudah cukup familiar di masyarakat sebagai dampak dari kampanye positif yang digaungkan oleh sejumlah pihak.


Tak terkecuali juga inisiatif yang dilakukan oleh Bank Sampah Tolitoli Mandiri yang memilih untuk lebih fokus terkait masalah sustainability.


"Dengan didorong oleh visi perusahaan dan sustainability strategy yang kami miliki, maka fokus kami lebih pada circular economy business sebagai keunggulan kompetitif kami," ujar Pendiri BSTM Wiyatmoko, kepada media, beberapa waktu lalu.


Demi mewujudkan pembangunan berkelanjutan, menurut Yayat panggilan akrabnya, pihaknya berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengembangkan teknologi demi memaksimalkan kinerja perusahaan dan juga kemanfaatannya terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. 


"Kami ingin memberikan solusi jangka panjang dalam mengatasi persoalan sampah domestik yang dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan juga masyarakat luas,” tuturnya.


Penanganan sampah perlu kerjasama semua pihak baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, industri swasta hingga elemen masyarakat. Kolaborasi ini akan menjadi kemitraan yang inklusif dalam upaya penanganan sampah, baik yang ada di darat maupun di laut.


Demikian kesimpulan diskusi Pendiri Bank Sampah Tolitoli Mandiri (BSTM) bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buol dan perwakilan Bank Sampah UMADA Buol. di kantor Dinas Lingkungan Hidup jalan Zansibar Kelurahan Kali,Buol, Senin (03/05/2021).


Dengan adanya keterlibatan lebih banyak pihak, penanganan sampah bukan lagi sekedar kerja sama bisnis seperti yang sudah dilakukan sebelumnya. Tapi lebih dari itu, sampah adalah masalah lingkungan yang harus diselesaikan secara bersama.


Pendiri Bank Sampah Tolitoli Mandiri Wiyatmoko, mengatakan perlunya membangun kebiasaan atau habit untuk mengelola sampah ini dari awal bagi masyarakat Buol. Artinya, mulai dari tingkat playgroup perlu adanya program pendidikan bagaimana cara pengolaan sampah yang baik dan benar.


“Jadi, masyarakat harus dididik dari tingkat dini. Kami dari BSTM tanpa pembiayaan APBD maupun APBN Siap mengolah 3R untuk sampah Kabupaten Buol. Untuk itu, perlu juga melibatkan masyarakat dan dinas terkait untuk pemecahkan permasalahan sampah ini,” ujarnya.


Sementara itu, Kabid Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buol Mohsen AR.Timumun ,S.Sos mengungkapkan, akan bersinergi dengan mahasiswa universitas Madako kelas pengembangan Buol dalam setiap kegiatannya guna mengatasi persampahan di kabupaten Buol.


"Kami mendukung upaya BSTM dan adik-adik mahasiswa Umada di buol dalam mengatasi sampah plastik yang beberapa tahun belakangan ini kurang mendapat perhatian penuh," ungkapnya.


Pihaknya, mengapresiasi atas kerjasama  BSTM yang menawarkan langsung kepada pemerintah untuk membantu menangani permasalahan sampah di kabupaten Buol.


"Kami siap bersinergi bersama BSTM dan kami juga mengapresiasi kerjasama ini untuk Kabupaten Buol yang lebih bersih," kata Mohsen.




Di konfirmasi melalui via telfon, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buol yang sedang melakukan perjalanan dinas ke kota palu merespon positif akan hal tersebut.


"Melalui pertemuan ini, kami berharap ada solusi terbaik yang ditawarkan kepada masyarakat Buol, khususnya gerakan sadar lingkungan agar bagaimana sampah yang selalu dianggap negatif bisa menjadi sesuatu yang positif dengan cara diolah," terangnya.


Diketahui, sehari sebelumnya Pegiat Sosial BSTM juga melakukan silaturahmi kepada Mahasiswa kelas pengembangan Buol guna mengedukasikan  persoalan sampah dan penanganannya.


" Kami selaku Pendiri BSTM akan menindaklanjuti MoU yang sudah di sepakati bersama Universitas Madako Tolitoli untuk pengembangan wilayah pesisir, saya berharap mahasiswa kelas pengembangan Buol bisa berpartisipasi mewujudkan hal tersebut di wilayah kabupaten buol," jelas Yayat.


Reporter/Editor : Legitha Aswardy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar