Ads

Minggu, 30 Mei 2021, Mei 30, 2021 WIB
Last Updated 2021-05-30T03:10:50Z

Hendak Melancarkan Aksinya, 10 Orang Terduga Teroris Dibekuk Densus 88 di Merauke

  

Foto :Ilustrasi Densus 88 tanggkap terduga teroris

JOURNALTELEGRAF-Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap basah kesepuluh terduga teroris  dari sejumlah lokasi berbeda di Kabupaten Merauke, Papua pada Jumat, 28 Mei 2021.




Penangkapan dilakukan usai muncul dugaan para terduga akan melancarkan aksi penembakan sekaligus pengeboman di area gereja yang tersebar di beberapa wilayah.


Sasaran lokasi aksi terorisme tersebut dikonfirmasi Densus 88 dengan rincian Distrik Kurik, Tanah Miring, Jagebob dan, sejumlah wilayah lainnya di Merauke.


"Densus 88 tangkap 10 terduga teroris dari beberapa distrik (kecamatan) di Merauke, sejak sore hingga malam hari," ujar Kapolres Merauke AKBP Untung Sangaji pada Sabtu 29 Mei 2021.


Meski Polri belum membeberkan secara detail, Untung menyebut tim Densus 88 menangkap para terduga teroris beserta sejumlah bukti.


"Semuanya berbahaya untuk masyarakat," tegas Untung.


Meski sudah bersiap dengan skenario terorisme di sejumlah wilayah tersebut, aksi kejahatan itu berhasil digagalkan tim Densus 88 yang sudah lebih dulu berjaga di sekitar area gereja.


Untung menambahkan, terduga teroris ini akan melakukan aksinya melakukan atau menaruh bom di gereja. Akan tetapi pihak aparat keamanan sudah lebih dahulu berjaga-jaga di gereja.


Sementara itu, mengenai kondisi keamanan serta ketertiban masyarakat di Kabupaten Merauke usai penangkapan terduga teroris, Untung menyebut sudah situasi cukup kondusif dan rutinitas masyarakat terpantau normal.


"Situasi kondusif. Masyakarat tidak perlu panik karena aparat keamanan terus memberikan pelayanan dan rasa aman kepada masyarakat," ucap Untung.


Tak hanya itu, Untung Sangaji menyebutkan dalam penangkapan terduga teroris sebanyak 10 orang saat ini dalam pemeriksaan oleh Densus 88.


“Mereka masih diperiksa. Kita tunggu hasil pemeriksaannya,” jelas Untung.



Sementara, Sutami penanggung jawab rumah kontrakan yang dihuni terduga teroris, mengaku kaget dengan kedatangan belasan personel polisi bersenjata lengkap.


"Kami disuruh menjauh dari rumah kontrakan yang dimasuki polisi. Rumah yang dimasuki polisi bersenjata lengkap itu dihuni pengusaha ikan. Rumah itu dikontrak oleh Pak Sapri (40) bersama istrinya yang sedang hamil. Sebelum lebaran, istrinya sudah pulang ke kampungnya," ujarnya, Sabtu (29/5).


Sutami mengaku rumah yang ditempati Supri dan isterinya telah dikontrak 3 tahun lalu. Keduanya dikenal tertutup dengan tetangga di sekitarnya.


"Mereka terlihat tidak bersahabat dengan tetangga, tertutup dengan tetangga. Pintu rumahnya tidak pernah terbuka," terang Sutami.



Reporter/ Editor : Ewin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar