Ads

Kamis, 04 Maret 2021, Maret 04, 2021 WIB
Last Updated 2021-03-04T05:04:29Z
HEADLINE

Pimpinan Bank BTN Bitung Alergi Wartawan

 

Kantor Bank BTN Cabang Bitung. (Doc Foto: Journaltelegraf.com)

 

JOURNALTELEGRAF – Nasabah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank Tabungan Negara (BTN) mempertanyakan sertifikat tanah dan rumah miliknya yang sejak bulan Juni 2020 telah melakukan pelunasan dari kewajibannya.

 

 

Menurut informasi ada puluhan nasabah BTN yang memiliki persoalan yang sama seperti yang dialami oleh Saudara Nurdin.

 

Dalam keterangan kepada sejumlah awak media, saat ditemui di depan Kantor BTN cabang Bitung, di wilayah Kecamatan Maesa.

 

“Saya telah memenuhi kewajiban saya, sebagai nasabah dengan melunasi KPR sejak 7 bulan yang lalu,” terangnya. Kamis (04/03/2021).

 

Namun sangat disayangkan pihak BTN tak ada itikad baik dalam pengurusan hak kami dan merupakan kewajiban BTN untuk menyerahkan Sertifikat atas KPR yang sudah dilunasi sejak 7 bulan yang lalu.

 

“Ironisnya berdasarkan informasi dari pihak BTN cabang Bitung, yang menyatakan bahwa sertifikat milik saya tidak berada disini (BTN cabang Bitung.red),” ucapnya kembali.

 

Saya dimintai oleh pihak BTN cabang Bitung, untuk ke BTN Manado karena menurut informasi sertifikat tersebut berada di BTN Manado.

 

“Setelah kunjungan saya, di BTN Manado, namun salah satu stafnya menyampaikan bahwa sertifikat tersebut sudah berada pada developer,” ungkapnya dengan nada kecewa.

 

Dirinya merasakan bahwa pihak BTN dengan sengaja telah mempermainkan dirinya sebagai salah satu debitur yang telah melunasi kewajiban sebagai nasabah.

 

“Ini patut dicurigai ada apa? Saya sudah 7 bulan melunasi kewajiban saya, sementara ketika dalam proses kredit kami sebagai nasabah tidak bisa terlambat menyetor walaupun lewat dari 1 minggu, sudah ditagih,” kembali diungkapkan Nurdin.

 

Dan berdasarkan hal tersebut pada hari ini, saya kembali mendatangi kantor BTN bersama dengan sejumlah wartawan untuk bertemu dengan pimpinan BTN cabang Bitung.

 

“Namun sayang pihak BTN melalui petugas Security tidak mengizinkan kami masuk untuk menemui pimpinan BTN,” tandasnya.

 

Sementara itu, dalam pantau wartawan, salah satu Security BTN, Benny Bansaleng dalam keterangannya meminta untuk hanya Nurdin yang diizinkan menemui pimpinan BTN.

 

Sedangkan sejumlah wartawan tidak diizinkan dengan alasan harus membuat janji dan membawa surat tugas, walaupun sudah menunjukkan ID sebagai wartawan.

 

Reporter/Editor: Tim Redaksi        

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar