Ads

Rabu, 17 Maret 2021, Maret 17, 2021 WIB
Last Updated 2021-03-17T05:34:57Z
Ekonomisulteng

Masyarakat Tolitoli Khawatir Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg Terus Berlanjut Menjelang Bulan Ramadhan

JOURNALTELEGRAF - Masyarakat di sejumlah daerah mengeluhkan kelangkaan dan kenaikan harga LPG 3 kilogram. Salah satu keluhan disampaikan oleh masyarakat Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.

Salah satunya dari warga Kelurahan Tambun Kecamatan Baolan mengatakan saat ini harga LPG 3 kilogram sudah mencapai Rp35 ribu per tabung, naik Rp5.000 dibandingkan tiga minggu lalu yang masih Rp30 ribu. Harga tersebut, jauh jika dibandingkan dengan harga eceran tertinggi (HET) LPG bersubsidi di Kabupaten Tolitoli.

“Dalam bulan ini kami sangat kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg di beberapa tempat penjualan, belum lagi kalau memang ada, antrian yang panjang kadang sudah berjam-jam menunggu tapi tidak dapat,” keluhnya kepada Journaltelegraf.Com, Rabu (17/03/2021)

Tambahnya lagi, dirinya khawatir kenaikan harga LPG 3 kilogram tersebut akan terus berlanjut menjelang bulan Ramadhan. 

"Saya berharap pemerintah segera turun untuk mengendalikan harga gas bersubsidi tersebut," harapnya.

Diketahui, Rekomendasi DPRD Kabupaten Tolitoli berkenaan dengan Rapat Dengar Pendapat (RDP) gas elpiji 3kg subsidi untuk masyarakat miskin sudah di buat tahun 2020.

Saat di konfirmasi terpisah, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Tolitoli Jemmy Yusuf mangungkapkan, Pemerintah daerah seharusnya tidak lalai memantau stok elpiji jelang bulan suci Ramadhan tahun ini.

"Seluruh pangkalan wajib dipantau, baik distribusi dari pihak agen, hingga layanan kepada warga yang berhak menikmati pemenuhan bahan bakar gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram," ujar Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Tolitoli, Jemmy Yusuf , Rabu (17/03/2021).

Ia mengatakan, agar ketersediaan stok elpiji bersubsidi aman jelang hingga umat Muslim menjalankan ibadah puasa Ramadhan, maka perlu dilakukan evaluasi rantai distribusi. 

"Evaluasi mencakup jadwal distribusi dan pelayanan dari tingkat agen hingga pangkalan, agar masyarakat tidak teriak-teriak akibat kesulitan mendapatkan bahan bakar tersebut," ujarnya.

Kesiapan elpiji 3 kilogram untuk keperluan konsumsi rumah tangga kata dia, tidak boleh diremehkan agar tidak memunculkan kegaduhan yang tidak diinginkan. 

"Saya tidak ingin, ada rumah tangga penerima manfaat kesulitan memenuhi keperluan makanan rumah tangganya akibat tidak mendapatkan pasokan bahan bakar," kata politisi Golkar itu.

Pemerintah daerah tambahnya, perlu mengingatkan pihak agen dan pangkalan, agar tidak melayani pembelian untuk penjual bukan pangkalan.

"Sebab yang akan terjadi, masyarakat akan menilai terjadi kenaikan harga elpiji 3 kilo gram maupun kelangkaan, padahal banyak penjual bukan pangkalan menjual seharga Rp30 ribu-Rp35 ribu per tabung untuk mencari keuntungan," tutupnya.



Editor/Reporter : Legitha Aswardy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar