Ads

JournalTelegraf
Rabu, 10 Maret 2021, Maret 10, 2021 WIB
Last Updated 2021-03-10T09:46:32Z
BP2MIMANADO

Buruan! Pemerintah RI Buka Loker Nurse dan Careworker ke Jepang

Kepala Kantor UPT BP2MI Manado, Hendra Makalalag (foto : Simon/JT)


JOURNALTELEGRAF - Dalam kerangka Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) Angkatan ke – 15, Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali membuka lowongan kerja untuk posisi Nurse (Perawat) dan Careworker (Perawat Lansia) melalui program Government to Government (G to G) untuk Penempatan tahun 2022.


Kepala Kantor UPT BP2MI Manado, Hendra Makalalag ditemui di kantor UPT BP2MI Manado mengatakan bahwa penempatan Nurse dan Careworker ke Jepang merupakan program penempatan yang selalu rutin dibuka setiap tahunnya.

"BP2MI selalu membuka program ini setiap secara rutin tahun. Bagi masyarakat yang ingin mendaftar, bisa mulai mempersiapkan berkas. Karena pendaftaran telah dibuka mulai tanggal 1 Maret 2021 dan akan ditutup tanggal 31 Mei 2021 nanti," ujar Makalalag, Rabu (10/3/2021).

Makalalag menambahkan, pendaftaran harus dilakukan secara online  melalui website khusus dari BP2MI.

“Untuk mendaftar, masyarakat dapat langsung mengakses website www.g2g.bnp2tki.go.id. Disana semua prosedur untuk mendaftar telah dijelaskan secara lengkap dan jelas mulai dari persyaratan administrasi sampai dengan cara mengunggah dokumen. Namun apabila ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, bisa mendatangi kantor UPT BP2MI Manado di Jalan Babe Palar," jelasnya.

Setiap tahunnya, negara Jepang menerima sekitar 330 pekerja migran untuk bekerja sebagai Nurse dan Careworker di Jepang.

Makalalag mengungkapkan, program G to G Jepang merupakan salah satu program unggulan pemerintah.

“Program G to G Jepang adalah salah satu program unggulan dari BP2MI. Karena dari segi penghasilan saja gaji yang ditawarkan bisa mencapai Rp 20 jutaan rupiah/bulan.  Legalitasnya pun sudah tidak perlu diragukan lagi, karena peserta langsung terdaftar di pemerintah," jelasnya lagi.

Lanjut Makalalag, untuk lolos dalam seleksi program G to G Jepang ini, calon pekerja migran harus mengikuti beberapa tahapan tes.

Tahapan dimulai dari verifikasi dokumen, tes keperawatan dan psikotes, wawancara Aptitude Test dan Japanese Quiz, serta medical check-up tahap I dan II.

“Negara Jepang sangat ketat untuk menseleksi kandidat pekerjanya. Untuk itu, kami harapkan agar calon pekerja dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin dan menjaga kesehatannya untuk kelancaran proses seleksi nanti," jelas Makalalag.
.
Dalam kesempatan yang sama, Makalalag juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak percaya begitu saja setiap tawaran untuk bekerja ke luar negeri dengan iming-iming gaji yang besar.

“Jangan percaya begitu saja, mau dari teman, dari saudara atau calo PMI. Karena hal ini sarat dengan unsur penipuan dan perdagangan manusia," pesan Makalalag.

Program G to G Jepang maupun G to G Korea ini menurut Makalalag seringkali dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk penipuan dengan memungut sejumlah biaya bahkan sampai puluhan juta.

Apabila menerima informasi yang meragukan mengenai lowongan pekerjaan ke luar negeri, calon pekerja migran bisa segera konfirmasi dengan mendatangi kantor Dinas Tenaga Kerja setempat atau dengan mendatangi kantor UPT BP2MI Manado untuk memastikan keabsahan informasi lowongan pekerjaan tersebut.

"Saya tegaskan agar jangan percaya. Program ini hanya dibuka oleh BP2MI dengan mendaftarkan diri di website kami dan di UPT BP2MI di seluruh Indonesia. Jangan sampai kita tertipu dengan oknum yang mencoba memanfaat niat mulia kita untuk bekerja ke luar negeri," pungkasnya.

Reporter/Editor : Simon Ronal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar