"Setiap hari kami berusaha membersihkan sampah plastik di pinggir pantai. Itu memang berasal dari laut maupun hasil pembuangan dari masyarakat sekitar " kata pendiri Bank Sampah Tolitoli Mandiri, Wiyatmoko, Jumat (26/03/2021).
Mas Wiyat panggilan akrabnya mengatakan sampah plastik yang mengotori laut merupakan masalah besar yang tidak mudah untuk diselesaikan.
"Perlu kepedulian dan kesadaran kolektif dari seluruh masyarakat. Tak hanya masyarakat di pesisir, tapi semuanya. Masyarakat yang di gunung, yang di kota juga harus ikut andil," kata mas Wiyat kepada awak media Journaltelegraf.Com.
Lanjutnya lagi, Kebiasaan masyarakat membuang sampah ke sungai atau ke saluran air kecil pun, pada akhirnya akan membawa sampah-sampah itu ke laut. Sehingga laut tak ubahnya jadi tempat sampah raksasa.
"Apalagi sampah plastik itu sangat berbahaya bagi lingkungan," jelasnya.
Disela-sela kegiatan Jum'at bersih itu, Bupati Tolitoli Amran H Yahya bersama rombongan juga meninjau langsung sampah yang menumpuk di sekitar pantai pasar Susumbolan.
"Penanganan sampah ini harus lebih di pacu, apalagi akan memasuki bulan puasa,tentunya tempat ini bisa di Manfaatkan masyarakat,"
Menurutnya, banjir bandang yang sering terjadi itu adalah musibah dan banjir yang hanya 1 sampai 2 jam itu adalah bentuk kemalasan dan ketidakpedulian kita terhadap lingkungan.
"Besok hari Sabtu 27/03/2021 kita akan bersama-sama hadir disini bergotong royong untuk penanganan sampah,"
"Selaku Bupati akan menghubungi stakeholder yang memiliki Exavator untuk penanganannya dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk menyiapkan kendaraannya untuk mengangkut sampah ini," jelas Amran H Yahya.
Dalam kegiatan Jum'at bersih itu juga dihadiri Danlanal Kabupaten Tolitoli beserta jajaran, Perwakilan PT. Pelindo, Satuan Polisi Pamong Praja, Mahasiswa Universitas Madako Tolitoli, dan Pegiat Sosial Bank Sampah Tolitoli Mandiri (BSTM).
Editor/Reporter : Legitha Aswardy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar