 |
| Jack Palamia dan Bobby Lambahiang, saat melalukan pemanduan di wilayah Papua. (Doc.Foto: Journaltelegraf.com) |
JOURNALTELEGRAF - Nasionalisme terhadap Bangsa dan Budaya Nusantara, telah tertanam oleh setiap generasi muda, tak luput oleh para Pekerja Pariwisata.
Dalam memaknai Hari Sumpah Pemuda, yang akan diperinggati besok hari, Tanggal 28 Oktober 20202, di tengah Pandemi Covid-19, profesionalisme para pekerja pariwisata merupakan tantangan dalam nilai Nasionalisme Bangsa dan Budaya, untuk membantu perekonomian Negara melalui sektor Pariwisata.
Hendrik Jack Palamia, selaku Pemerhati Pariwisata di Kota Bitung, mengungkapkan pengabdian seorang Pekerja Pariwisata merupakan cermin nasionalitas Bangsa.
“Dengan diterapkannya New Normal Pariwisata, Pemandu harus mampu berinovasi dan bersama dengan pemerintah dalam menopang pertumbuhan ekonomi Negara. Situasi saat ini, dengan minimnya tingkat kunjungan wisatawan, para pekerja wisata kiranya dapat memperkuat kapasitas kepariwisataan secara individu maupun kelompok,” ungkap Jack sapaan akrabnya. Selasa (27/10/2020).
Ia menambahkan, dalam mewujudkannya hal tersebut, harus ada sinergitas antara Pemerintah dan stakholder pariwisata.
“Negara ini biasa berkembang, oleh karna perjuangan dan jerih payah para leluhur, dalam melampaui proses Kemerdekaan, ada begitu banyak bentuk intimidasi dan problematikkah kesatuan dalam berbagai suku dan budaya. Dan biarkanlah ini menjadi motivasi dari tujuan kita kedepan,” ungkapnya.
Hal senada yang dikalimatkan oleh Dewan Pengawan Pimpinan Daerah Himpunan Pramuwisata Indonesia (DPPD-HPI) Sulawesi Utara serta Penasehat Pemandu Wisata di Kota Bitung, Bobby Lambaihang, invasi politik para Pemuda Indonesia, melalui Kongres Pemuda, yang diselenggarakan, Tanggal 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta), telah menciptakan satu tonggak sejarah dalam pergerakan Kemerdekaan Indonesia.
“Peran generasi muda saat ini, dalam memerangi pandemi covid-19, sangat dibutuhkan,” tutupnya seraya menambahkan, memaknai hari Nasional Sumpah Pemuda, dengan semangat gotong royong, sebagai pekerja pariwisata kita ciptakan sejarah baru di era New Normal, dalam pengembangan multy sektoral melalui sektor Pariwisata yang ada di Kota Bitung.
Reporter / Editor: Alfonds Wodi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar