Ads

Senin, 14 September 2020, September 14, 2020 WIB
Last Updated 2020-09-14T02:50:29Z
Banjir dan Tanah LongsorBencana AlamBPBD Kota BitungKelurahan Madidir WeruPT PP Persisi Tbk.Wakil Walikota Bitung

Sejumlah Rumah Warga di Kelurahan Madidir Weru Tertimbun Material Tanah

Sejumlah rumah warga yang tertimbun oleh material tanah dan tanah longsor serta banjir. Diwilayah Kelurahan Madidir Weru, Kecamatan Madidir. Senin 14 September 2020. (Foto: Alfonds/JT)


JOURNALTELEGRAF
- Kurang dari 12 jam diguyur hujan sejumlah wilayah di Kota Bitung mengalami bencana alam, banjir bandang dan tanah longsor.


Hal tersebut, di wilayah Lingkungan V RT: 12 Kelurahan Madidir Weru, Kecamatan Madidir Kota Bitung, sejumlah rumah warga tertambun tumpukan material tanah dan kerikil. 


Kejadian ini, bermula pada kemarin hari, Minggu 13 September 2020, diwilayah tersebut diguyur hujan hampir 12 jam dan mengakibatkan kurang lebih 15 rumah warga yang terendam banjir dan sekitar 3 rumah tertambun oleh material tanah.


Kepala Lingkungan V Kelurahan Madidir Weru, Adel Talengkera menyampaikan, dirinya telah berfirasat akan terjadi banjir dan tanah longsor, dikarenakan hujan sudah hampir 10 jam tak kunjung henti.


“Saat hujan tak kunjung redah, saya sudah menghimbau kepada warga yang tinggal di aliran jalan air, agar tetap waspada akan cuaca yang kurang bersahabat saat ini,” ujar Adel saat di temui wartawan JournalTelegraf.com. Senin (14/09/2020).


Lanjutnya, musibah ini baru pertama kali terjadi diwilayah ini, yang biasanya hanya air saja yang mengalir yang dikarenakan ini adalah aliran sungai namun sifatnya hanya aktif ketika curah hujan banyak seperti kemarin.


“Hal ini terjadi, dikarenakan oleh adanya penumpukan material dari pekerjaan Tol Manado-Bitung, yang jaraknya kurang lebih 300 meter dari tempat kejadian longsor,” tambahannya.


Kepala Kelurahan Madidir Weru, Alter Umbaseng mengatakan, hal tersebut sudah di sampaikan kepada atasnya di saat musibah tersebut terjadi. 


“Hari ini saya mengajak semua perangkat Kelurahan dan sejumlah warga, untuk bergotong royong dalam membantu korban longsor dan banjir di wilayah masing-masing Pala dan RT,” kata Alter saat di temui wartawan Journartelegraf.com yang sedang bersama warga membantu mengangkat material tanah yang tertambun di sejumlah warga.


Walikota Bitung, Max Lomban dan Kepala BPBD Kota Bitung, Rudy Wongkar dan pihak pekerjaan Tol Manado-Bitung, Bagus Adipanji selaku Manager Sat Operasional PT. PP Persisi Tbk. Bersama dengan rombongan saat meninjau langsung lokasi kejadia serta melakukan pembahasan singkat dalam penangganan dan solusi untuk kepentingan dan hak warga dilokasi musibah. (Foto: Alfonds/JT) 


Sementara itu terpantau Walikota Bitung bersama Ketua TP PKK dan Kepala BPBD Kota Bitung bersama dengan rombongan datang meninjau langsung lokasi kejadian. 


“Keluhan dan masukannya akan saya tindak lanjut, kejadian ini murni adalah bencana alam dan tidak ada yang bisa dipersalahkan. Mari sama-sama kita bergotong royong, bahu membahu dalam membantu saudara, sahabat bahkan rekanan kita yang mengalami musibah ini,” terang Max Lomban seraya menghubungi pihak pekerja Tol Manado-Bitung untuk meminta bantuan beberapa unit alat berat untuk dikerahkan.


Olehnya, pihak Tol Manado – Bitung, melalui PT Persisi Tbk, Bagus Adipanji selaku Manager Operasional menyampaikan, permohonan maaf atas ke tidak nyamanan dan musibah ini terjadi, pihaknya tidak menginginkan akan hal ini dapat berdampak seperti ini. Namun karna oleh faktor alam sehingga hal tersebut tak bisa di hindari.


“Kami akan mengerakkan semua unit alat berat kami, dan akan menempatkan di sejumlah titik longsor, serta akan berupaya semaksimal mungkin dengan apa yang telah di arahkan oleh Pak Walikota, untuk tidak mengirimkan material tanah ataupun bebatuan kerikil ketika hujan nanti,” kata Bagus seraya menyampaikan sejumlah alat berat sudah dikerahkan dan dimulai pada pukul 07:00 Wita pagi ini.


Reporter / Editor : Alfonds Wodi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar