JOURNALTELEGRAF-Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah tahun 2020 dipastikan hanya diikuti dua Bakal Pasangan Calon (Bapaslon). Hal itu karena bakal pasangan calon Anwar Hafid – Sigit Purnomo Said (AS) tidak bisa memenuhi dukungan minimal 20 persen perolehan kursi di DPRD Sulteng sebagai syarat untuk mendaftar di KPU.
Sebelumnya, pasangan AS telah mendapatkan rekomendasi dari tiga partai yaitu Demokrat dengan 4 kursi, PAN dengan 2 kursi dan PPP dengan 1 kursi atau total hanya 7 kursi saja, sedangkan syarat untuk mendaftar minimal 9 kursi dari 45 anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah.
Gagalnya AS mendapatkan dukungan parpol, membuat kontestasi Pilgub Sulteng tahun 2020 ini hanya diikuti oleh dua bapaslon atau head to head.
"Pada malam hari ini kami ingin meyampaikan permohonan maaf kepada seluruh relawan, pendukung simpatisan dan pejuang. Karena selama ini berjuang bersama-sama di lapangan,” kata Anwar Hafid didampingi Sigit Purnomo Said, Jumat (04/09/2020).
Ditambahnya lagi, atas kerja keras itu telah membuahkan hasil, dengan dirilisnya beberapa lembaga survey menempatkan pasangan AS ini berada di urutan nomor 1.
"Itu semua atas kerja keras bersama-sama selama ini,” katanya.
Dengan gagalnya Pasangan AS maju dalam kontestasi tersebut maka di pastikan Pemilihan Gubernur dan wakil gubernur Sulawesi tengah tersisa Dua pasangan calon yang siap mendaftar di KPU yakni pasangan Rusdy Mastura- Ma’mun Amir dan Hidayat Lamakarate – Bartholomeus Tandigala.
Rusdy Mastura- Ma’mun Amir didukung oleh koalisi besar dengan 11 Partai serta 33 kursi dan Hidayat Lamakarate – Bartholomeus Tandigala bakal diusung oleh 4 partai politik yaitu Gerindra 6 kursi, PDI Perjuangan 6 kursi, PBB (tidak ada kursi) dan Berkarya (tidak ada kursi).
Head to head pada Pilgub Sulteng terjadi secara beruntun. Sebelumnya pada Pilkada tahun 2015 head to head antara Longki Djanggola – Sudarto dan Rusdy Mastura-Ihwan Datu Adam.
Reporter : Legitha Aswardy
Editor :Arham dila Licin
 |
| Foto :Anwar Hafid dan Sigit Purnomo (istimewa) |
Sebelumnya, pasangan AS telah mendapatkan rekomendasi dari tiga partai yaitu Demokrat dengan 4 kursi, PAN dengan 2 kursi dan PPP dengan 1 kursi atau total hanya 7 kursi saja, sedangkan syarat untuk mendaftar minimal 9 kursi dari 45 anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah.
Gagalnya AS mendapatkan dukungan parpol, membuat kontestasi Pilgub Sulteng tahun 2020 ini hanya diikuti oleh dua bapaslon atau head to head.
"Pada malam hari ini kami ingin meyampaikan permohonan maaf kepada seluruh relawan, pendukung simpatisan dan pejuang. Karena selama ini berjuang bersama-sama di lapangan,” kata Anwar Hafid didampingi Sigit Purnomo Said, Jumat (04/09/2020).
Ditambahnya lagi, atas kerja keras itu telah membuahkan hasil, dengan dirilisnya beberapa lembaga survey menempatkan pasangan AS ini berada di urutan nomor 1.
"Itu semua atas kerja keras bersama-sama selama ini,” katanya.
Dengan gagalnya Pasangan AS maju dalam kontestasi tersebut maka di pastikan Pemilihan Gubernur dan wakil gubernur Sulawesi tengah tersisa Dua pasangan calon yang siap mendaftar di KPU yakni pasangan Rusdy Mastura- Ma’mun Amir dan Hidayat Lamakarate – Bartholomeus Tandigala.
Rusdy Mastura- Ma’mun Amir didukung oleh koalisi besar dengan 11 Partai serta 33 kursi dan Hidayat Lamakarate – Bartholomeus Tandigala bakal diusung oleh 4 partai politik yaitu Gerindra 6 kursi, PDI Perjuangan 6 kursi, PBB (tidak ada kursi) dan Berkarya (tidak ada kursi).
Head to head pada Pilgub Sulteng terjadi secara beruntun. Sebelumnya pada Pilkada tahun 2015 head to head antara Longki Djanggola – Sudarto dan Rusdy Mastura-Ihwan Datu Adam.
Reporter : Legitha Aswardy
Editor :Arham dila Licin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar