Ads

Jumat, 21 Agustus 2020, Agustus 21, 2020 WIB
Last Updated 2020-08-21T07:07:27Z
kabupaten Morowali UtaraMorowali utaramorutPolres Morowali Utarapolres morut

KPU Morut Sosialisasi Mendorong Partisipasi Pada Pilkada Serentak

 

JOURNALTELEGRAF-Dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada bulan Desember 2020, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Morowali Utara (Morut), Melaksanakan sosialisasi agar mendorong partisipasi masyarakat terhadap Pilkada mendatang, di Gedung Tepo Asa Aroa, Kolonodale. Kamis, (20/8 2020).


Bertemakan."Peningkatan Partisipasi Masyarakat Pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Bupati dan wakil Bupati Morowali Utara Tahun 2020. (Foto : istimewa)




Kepada Tokoh Agama dan Tokoh  Masyarakat," menghadirkan nara sumber yang kredibel pada bidangnya yakni Komisioner KPU Sulawesi Tengah, Sahran Raden,S.Ag, SH, MH dan Kapolres Morowali Utara AKBP Bagus Setiyawan, SH, S.IK, MH serta Moderator Drs Jasman Lamole, M. AP.


Acara yang di hadiri oleh Bawaslu, para Tokoh Agama, dan Tokoh Masyarakat yang ada di Morowali Utara. Dalam sambutannya pemateri mengatakan, sosialisasi ini bertujuan untuk lebih meningkatkan peran para Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat dalam menghadapi Pemilu dan Pilkada.


Sementara itu, adapun target dari sosialisasi ini adalah (1) Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pemilihan. (2) Meningkatkan Kesadaran Hak Sipil dan Politik. (3) Terjaminnya Kesejahteraan dalam Pemilihan. (4) Kesadaraan dalam Penerapan Protokol Kesehatan dalam Pemilihan.


Selain itu, berdasarkan catatatan partisipasi Pemilihan Umum 2019 Sulawesi Tengah mencapai 83,90%, Morowali Utara pada urutan ke 6 dengan presentasi 84% setelah Banggai Laut 84,7%.


Adapun tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan pesta demokrasi yaitu (1) Politik Identitas jadi problem sangat besar di Pemilu, Agama di eksploitasi untuk mobilitas Politik. (2) Agama masih dijadikan sebagai formalisme Politik dalam Pemilu dan demokrasi. (3) penggunaan simbol-simbol Agama dalam Politik beberapa tahun terakhir terjadi lantaran praktik Politik di Indonesia tak lagi mengedapankan nalar atau adu gagasan, dunia Politik lokal dianggapnya telah dibawah segelintir elite ke arah pertarungan rasa. 


Kendati demikian, peran Agamawan yang dekat dengan Masyarakat diharapkan dapat mengajak untuk ikut mengambil bagian dalam Pemilu atau Pilkada sehingga menekan jiwa demokrasi tanpa dipengaruhi Poltik Money dan Politik Identitas yang mengatas namakan Agama, Suku dan Ras (Sara). 





Reporter : Arthomo Lagaronda.

Editor : Ewin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar