Ads

Senin, 17 Agustus 2020, Agustus 17, 2020 WIB
Last Updated 2020-08-16T16:58:03Z
DPP GMNIGMNI

HUT RI Ke-75, Inggit; Perjuangan Kemerdekaan Tak Lepas Dari Peranan Perempuan

Inggreyit CH. Kumentas, Ketua Bidang Pergerakan Kesarinahan DPP GMNI
Inggreyit CH. Kumentas, Ketua Bidang Pergerakan Kesarinahan DPP GMNI

JOURNALTELEGRAF-Seluruh  masyarakat Indonesia bakal berpesta hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-75 tahun  yang jatuh pada Senin  (17/8/2020). Dengan banyaknya  kegiatan  dilakukan masyarakat setiap memperingati HUT RI.


Tidak dipungkiri kemerdekaan bangsa Indonesia tidak lepas dari perjuangan berbagai pihak. Peranan perempuan dalam kemerdekaan bangsa Indonesia juga sangat terasa dampaknya. 


Hal senada pun dikatakan, Inggreyit CH. Kumentas, Ketua Bidang Pergerakan Kesarinahan DPP GMNI ketika dikonfirmasi menjelaskan, kemerdekaan ini memiliki pandangan sendiri, terkait arti kemerdekaan RI dengan menilai perjuangan bangsa Indonesia dalam melepaskan diri dari penjajahan semua tak lepas dari peranan perempuan atau keterlibatan perempuan.


"Kita  pasti mengenal  SK Trimurti, Fatmawati, Zuleika Rachman mansjhur Jasin, Gunowati Djaka Sutawiria, Oetari Soetarti, Yuliari Markoem, Retnosedjati. Mereka adalah pahlawan perempuan yang bukan hanya hadir tapi mereka memainkan peran mereka masing - masing saat peristiwa lahirnya Republik Indonesia,” ucapnya. 


Lanjut Sarinah Inggit sapaan akrab bagi Ketua Bidang Pergerakan Kesarinahan ini, pasti kita tidak asing juga dengan pahlawan perempuan kita yaitu Dewi Sartika dan RA Kartini begitu  gigih memajukan  perempuan pribumi dibidang pendidikan. Cut Nyak Dien dan Nyi Ageng Serang yang berani memimpin perang di garis depan, melawan Belanda yang memiliki persenjataan lebih lengkap serta Laksamana Malayahati yang bertempur melawan penjajah di lautan Indonesia.


"Perjuangan mereka memberikan banyak contoh hebat bagi generasi penerus dan  Masih banyak lagi Perempuan hebat yang sangat peduli akan nasib bangsa Indonesia. Yang namanya tercatat atau tak tercatat oleh sejarah,” ujar Inggit. 


Dirinya juga menambahkan, kemerdekaan adalah anugerah serta kedamaian  yang sudah selayaknya kita syukuri dan rawat, kita tidak perlu memegang senjata seperti saat itu  dalam mempertahankan diri. Dan kemerdekaan bagi perempuan sekarang juga adalah bebas dari Diskriminasi dan kekerasan seksual.


Kemerdekaan juga dimana Indonesia menikmati keanekaragaman. Indonesia terdiri dari banyak suku, adat istiadat, bahasa, daerah.


“Jangan terpecah belah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, karena kita satu, bersatu karena kuat, kuat karena bersatu itulah sepenggal kata dari bung Karno bapak bangsa Indonesia,” tutur Inggit. 


Oleh karenanya, Inggit juga mengajak pada peringatan hari kemerdekaan Indonesiayang ke 75 ini, kiranya  masyarakat Indonesia untuk terus mengembangkan sikap toleransi dan saling menghargai serta bergotong royong dalam hal apapun. 


“Dalam  proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang diproklamirkan oleh Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1945, merupakan puncak perjuangan mengusir penjajah dari bumi nusantara, sekaligus menjadi tonggak sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945, bukan berarti perjuangan kita bangsa Indonesia sudah usai. Tetapi menjadi langkah awal dan semangat Kemerdekaan yang kita raih.” Pungkasnya 


Editor : Redaksi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar