Ads

Kamis, 16 Juli 2020, Juli 16, 2020 WIB
Last Updated 2020-07-15T22:26:44Z
bupati tolitoli

Pertumbuham IPM Kabupaten Tolitoli Tertinggi di Sulawesi Tengah



JOURNALTELEGRAF- Mencermati pandangan, sikap dan saran dari Fraksi Persatuan Pembangunan, Fraksi Amanat Perjuangan, Fraksi Partai Bulan Bintang, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera serta Faksi Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tolitoli terkait pengelolaan dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Wakil Bupati Tolitoli Abdul Rahman Budding mengatakan, pemerintah daerah dalam menyusun dan merencanakan target-target pendapatan dan melakukan berbagai upaya intensifikasi pajak daerah.

"Melalui perbaikan program inovasi yang telah dilakukan serta menggali inovasi baru dalam intensifikasi pajak daerah,"paparnya Rahman, saat pidato pandangan umum di ruang sidang  DPRD Tolitoli, Rabu (15/7/2020).

"Mengoptimalkan pengelolaan kekayaan dan aset daerah serta peningkatkan kerjasama yang sinergi dengan pihak terkait seperti Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Perangkat Daerah," sambung Rahman.

Ia menjelaskan, kualitas pelayanan kepada masyarakat yang didukung dengan sistem administrasi dan mengoptimalkan pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai kepanjangan tangan pemerintah daerah dalam menyediakan layanan publik.

Dalam rapat paripurna yang dibuka oleh Ketua DPRD Kabupaten Tolitoli Moh Randi Saputra AR pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang pertanggung jawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2019 dan Raperda lainnya tahun 2020.

Rapat Paripurna ini juga dihadiri oleh seluruh Anggota DPRD serta pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Tolitoli.

Sementara itu, dalam rapat paripurna tersebut  Fraksi Golkar, Fraksi Amanat Perjuangan dan Fraksi Nasdem menyoroti pengelolaan dan penanganan sampah Pemda Tolitoli.

Menjawab sanggahan Fraksi, Wakil Bupati menjelaskan pada dasarnya Pemerintah Daerah Kabupaten Tolitoli memiliki komitmen yang tinggi dalam mewujudkan Kabupaten Tolitoli yang bersih sehingga upaya dan langkah-langkah strategis telah diupayakan.

"Di antaranya membentuk unit pengelolaan teknis persampahan yang diharapkan untuk melakukan pengangkutan dan pengelolaan sampah lebih baik dibanding sebelumnya," terang Rahman.

Rahman menambahkan, salasatunya membuat jadwal kerja bakti setiap hari Jumat dengan melibatkan seluruh perangkat daerah dan instansi vertikal.

Sealin itu, melakukan kerjasama dengan kelompok-kelompok yang peduli lingkungan dalam pengelolaan dan pengangkutan sampah rumah tangga.

"Terus melakukan penyediaan sarana dan prasarana serta melakukan kampanye dan sosialisasi tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya," paparnya.

Sementara dalam upaya mencegah banjir khususnya yang berasal dari Sungai Tuweley, Pemda Tolitoli menjelaskan bahwa sudah dilakukan  berbagai kegiatan seperti penyusunan survei inventigasi dan desain (SID) penanganan Sungai Tuweley.

"Pada tahun 2017 oleh Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III, penyusunan Studi Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) pada tahun 2018 oleh Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air," terangnya.

Lanjud dia, Sosialiasi  Sungai Tuweley serta pertemuan konsultasi masyarakat terkait SID dan hasil Studi Larap agar masyarakat paham akan kegiatan yang akan dilaksanakan di Sungai Tuweley.

Terkait dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dijelaskan  selama periode 2015-2019, pencapaian IPM Kabupaten Tolitoli relatif cukup baik,
hal ini menunjukkan bahwa bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi meningkat dibanding tahun tahun sebelumnya.

Secara rinci Wakil Bupati menjelaskan, pada tahun 2018 angka IPM Kabupaten Tolitoli mencapai 64,60 poin  meningkat menjadi 65,42 poin pada tahun 2019.

Capaian IPM Kabupaten Tolitoli menunjukkan bahwa posisi wilayah Kabupaten Tolitoli berada pada kategori pembangunan manusia sedang (antara 60-70)), kalau melihat pertumbuhan IPM Kabupaten Tolitoli dari tahun 2018 ke tahun 2019 sebesar 1,27 % merupakan pertumbuhan yang paling tertinggi di Sulawesi Tengah.

"Walaupun dari segi peringkat masih ada di peringkat 12 tetapi pengukuran keberhasilan indeks pembangunan bukan hanya di lihat dari segi peringkat tetapi bagaimana pertumbuhan IPM suatu wilayah setiap tahun terus mengalami peningkatan," imbuhnya.



Editor : Ewin Aguatiawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar