JOURNALTELEGRAF - Metode belajar daring yang kini tengah diberlakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia (RI), melalui Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19.
 |
| Foto: (istimewa) Ketua PC IMM Kota Bitung Franly Umar |
Menanggapi hal tersebut oleh, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Bitung, Franly Umar menerangkan, dalam penerapan proses belajar mengajar dari rumah atau sistem daring oleh Kemendikbud, olehnya kurang efektif.
“Penekanan pendidikan kecakapan dan ketrampilan, tidak harus menuntut pencapaian ketuntasan kurikulum, saya merasa ini tentunya menuai kontroversi. Bagi sebagian pendidik, sistem pembelajaran daring hanya efektif untuk penugasan saja,” ujar Franly. Kamis (16/07/2020).
Dirinya menambahkan Kemampuan teknologi dan ekonomi setiap siswa juga berbeda, tidak semua siswa memiliki fasilitas penunjang kegiatan belajar (daring) ini, Selain itu, jaringan koneksi di setiap kawasan dan wilayah tidak semuanya merata.
"Jaringannya bisa saja lemot (lambat), belum lagi kuota internet yang membuat mereka menguras kantong, hal ini menjadi kendala utama bagi para siswa,” ujarnya.
Franly melanjutkan, berharap agar masa pandemi ini cepat berlalu, agar kegiatan belajar mengajar kembali seperti semula, tanpa ada kendala yang dapat menyebabkan menurunnya kualitas belajar mengajar di negeri ini.
"Semoga bisa secepatnya ditangani virus ini. Hingga sekarang saya masih berdoa, agar pandemi covid-19, segera mereda dan pergi dari bumi Indonesia," tutup Franly.
Reporter/Editor : Alfonds Wodi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar