JOURNALTELEGRAF – Insentif bagi tenaga medis dalam menangani penanggulangan pandemi covid-19 Kota Bitung, sejumlah tenaga medis mempertanyakan janji pemerintah dalam pembayaran insentif tahap 2 yang tak kunjung tiba.
 |
| Foto: (Alfonds/JT) kegiatan Rapidtest beberapa waktu lalu oleh Dinkes Bitung |
Salah satu tenaga medis yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan resiko dan efesiensi kerja mereka dalam penanggulangan penyebaran pandemi covid-19, tak sebanding dengan apa yang mereka lalukan.
“Kami tak menggira akan dibeginikan, janji pemerintah akan dicairkan pada periode bulan Mei Tanggal 17 Juni 2020, belum juga cair,” tulisnya kepada wartawan JournalTelegraf. Rabu (15/07/2020).
Dirinya menambahkan, dengan tertahannya pemberian insensif kali ini, beredar informasi akan ada rencana perubahan formulasi pemberian Insentif akan disalurkan bagi semua tenaga medis.
“Semua tenaga kesehatan akan mendapatkan insensif, namun sangat di sayangkan bagi para tenaga medis yang bekerja di pintu masuk KEK serta para tim reaksi cepat, yang berada disetiap pusat kesehatan dan selalu standby setiap waktu, menurut saya tidak adil,” tulisnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bitung, dr Jeaneste Watuna membenarkan hal tersebut, untuk insentif bagi tenaga medis tahap 2 belum dicairkan.
“Surat Keputusan (SK), akan dibuatkan baru lagi, menyesuaikan dengan situasi dan saat ini masih berproses,” tulis Jeaneste saat dihubungi via whatsapp massenger.
Reporter/Editor : Alfonds Wodi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar