Ads

Jumat, 19 Juni 2020, Juni 19, 2020 WIB
Last Updated 2020-06-18T17:14:39Z
desa galumpangkabupaten tolitolikecamatan dakopameanOpini

Desa Galumpang, Potret Buruknya Tata Kelolah Pemerintahan di Kabupaten Tolitoli

JOURNALTELEGRAF - Postingan salah satu netizen di media sosial facebook seperti menghentak saya. Bagaimana tidak, apa yang diperlihatkan melalui caption status facebook tersebut  membuat hati kecil saya "berteriak" dan protes mengapa di kabupaten tempat saya dilahirkan masih ada daerah seperti ini.
Foto : Potret jalan di Desa Galumpang 

Yang menambah kegamangan saya, karena daerah itu merupakan sentral atau pusat pemerintahan sebuah kecamatan yang notabene seharusnya jauh lebih baik dibandingkan dengan kampung atau desa lainnya.

Ya, Desa Galumpang, desa yang mungkin ada warganya yang tak pernah melihat dan merasakan bagaimana berjalan di jalan beraspal hotmix dengan melihat gambar yang diposting tersebut. Desa ini adalah ibukota Kecamatan Dakopamean, Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah. Meskipun Dakopamean merupakan kecamatan bungsu dari 10 kecamatan hasil pemekaran Kecamatan Galang kalau saya tidak keliru. Namun selama  kurun 15 tahun usianya sejak "merdeka" tahun 2005 silam seakan tidak pernah tersentuh yang namanya pembangunan infrastruktur.

Sebagai putra daerah dirantau, saya marah melihat kondisi ini, mata saya berkaca kaca. Setega ini kah para pemimpin daerah kita melihat kondisi yang dari kacamata saya desa tersebut tidak layak menjadi pusat pemerintahan sebuah kecamatan.

Miris ! Ya, kata ini yang paling tepat menggambarkan kondisi Desa Galumpang yang barang tentu menjadi potret carut marutnya tata kelolah pemerintahan di Kabupaten Tolitoli. Sebagai salah satu kabupaten "tua" di Sulawesi Tengah, dan selayaknya foto foto ini tak perlu ada jika mereka yang duduk manis di pemerintahan punya sedikit hati nurani. 

Sebelum saya mengakhiri tulisan yang buat saya ini adalah "Curhat". Saya hanya berharap, siapa pun yang menjadi "Raja" di daerah ini berikutnya, maka wajib hukumnya memperbaiki jalan di Desa Galumpang ini. Jika tidak, maka saya orang pertama yang akan menjadi "musuhnya".

Penulis : Arham Licin, Putra Tolitoli di Rantau
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar