Ads

Rabu, 27 Mei 2020, Mei 27, 2020 WIB
Last Updated 2020-05-27T07:17:22Z
BITUNG

Seperti Ini, Tempat Pemakaman Jenazah Covid-19 Bagi Warga Bitung


Foto : (istimewa) TPU  Pinangunian

JOURNAL TELEGRAF – Bertambahnya Pasien Covid-19 yang meninggal dunia tidak membuat Pemkot Bitung kelabakan dalam hal pemakaman. Karena, sejak awal pemerintahan Maxmilian Jonas Lomban dan Maurits Mantiri sudah menyiapkan dua lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU).

Namun, dari pantauan Tim Journal Telegraf, Rabu (27/5/2020) di dua lokasi berbeda. Yakni, di TPU Pinokalan dan TPU  Pinangunian terdapat beberapa perbedaan yang sangat mencolok.


TPU Pinokalan terlihat ada penerangan serta bentuk kuburannya disusun dengan batako sementara itu di TPU Pinangunian belum terlihat adanya jaringan listrik dan  kuburannya hanya ada lubang untuk jenasah tanpa susunan batako.

Salah satu warga yang ditemui di lokasi TPU Pinagunian menjelaskan, tempat pemakaman umum untuk pasien covid-19 berada di sebelah utara dari TPU tersebut.

“Lahan untuk pasien covid-19 ada di sebalah utara tidak digabungkan dengan tempat pemakaman umum biasa,” ujar pria yang tak mau menyebutkan namanya ini.

Dia pun menambahkan, jika kuburan di tempat itu tidak menggunakan susunan batako seperti pekuburan lain.


 “Untuk pasien covid-19 kuburannya hanya digali begitu saja tanpa disusun batako, nanti sudah tertimbun dengan tanah baru disusun batako kemudian di cor dengan semen.l,” Ungkapnya.


Saat ditanya soal l instalasi listrik, dia menjelaskan jika hingga kini belum tersedia di lokasi itu.


 “Ada kabel listrik tetapi belum disambungkan. Mungkin karena belum tersedianya jaringan listrik ke lokasi ini," Tambahannya.


Terkait dengan perencanaan dan pembuatan serta tata kelola TPU tersebut masuk dalam wilayah tugas Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kota Bitung.


Kadis Perkim, Hendrik Sakul yang dihubungi terpisah mengatakan, jika persoalan penerangan yang belum tersedia, itu disebabkan belum adanya jaringan listrik.

“Untuk instalasi listrik yang di TPU Pinangunian sudah ada, hanya saja jaringan listriknya yang belum ada," Terang Hendrik.

Sedangkan terkait persoalan susunan batako di setiap kuburan, Hendrik mengatakan jika itu disebabkan karena kontur tanah yang berbeda di kedua lokasi.


 “TPU Pinokalan dibuat pakai batako karena di sana struktur tanahnya berpasir sehingga jika digali dan dibiarkan dalam waktu lebih dari satu hari pasti akan longsor maka dari itu kontstruksinya dibuat dinding pakai batako, sedangkan yang ada di TPU Pinangunian kontur tanahnya cadas atau tidak berpasir, jadi kalau dibiarkan beberapa hari tidak masalah masih tetap aman," Ujarnya.


Reporter : Alfons Wodi

Editor : Ewin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar