JOURNALTELEGRAF- Empat dari Lima Orang Tanpa Gejala (OTG) Positif Repid Tes menolak di Karantina bahkan dua diantaranya melarikan diri dari Petugas Puskesmas Tanah Merah.
Kepala Puskesmas (Kapus) Tanah Merah Dr.Norbertha Guyop membenarkan bahwa 2 dari 5 OTG hasil rapid test melarikan diri saat ingin diisolasi, Selasa (12/05/2020).
5 OTG ini usai dilakukan Repid Test oleh petugas Puskesmas Tanah Merah menunjukkan adanya reaksi positif,melihat hasil itu petugas lantas mempersiapkan mereka untuk dikarantina dan mendapatkan pemeriksaan lanjutan ke RSUD Boven Digoel.
"Namun empat dari Lima orang diantaranya menolak untuk dikarantina, setelah diedukasi dan diberikan pemahaman yang baik dari empat orang yang menolak itu dua diantaranya bersedia sementara dua lainya menolak dan bahkan melarikan diri dari kejaran petugas," ujar Norbertha.
Dijelaskan Kapus Tanah Merah kurangnya pemahaman dan adanya berbagai pertimbangan lain karena mereka pernah mendengar dari tiga pasien yang melarikan diri beberapa waktu lalu terkait karantina yang dilakukan Tim Covid itu membosankan dan keluarga mereka yang ditinggalkan di rumah tidak dijamin pemerintah melalui Tim Covid Boven Digoel.
"Atas pertimbangan itulah dua OTG yang menolak diisolasi dan melarikan diri dari Petugas Puskesmas Tanah Merah," katanya.
Kedepannya, menurut Dr. Norbertha meminta kepada Tim Gugus Tugas Covid-19 pokja keamanan dan agama menempatkan anggotanya di setiap fasilitas kesehatan, seperti Puskesmas dan RSUD agar dapat menangani pasien bandel juga bisa memberikan pencerahan pada mereka.
Karena diakuinya, mereka cukup kesulitan dalam menangani beberapa kasus yang orangnya menolak diisolasi,bahkan balik mengancam petugas.
"Adanya beberapa OTG reaktif yang hingga kini menolak dikarantina dan masih berkeliaran membaur dengan masyarakat lain di luar dr.norbertha himbau masyarakat Boven Digoel untuk senantiasa mawas diri dan wajib gunakan APD jika keluar rumah karena tanpa di sadari bisa saja interaksi atau pun bersentuhan dengan salah satu OTG reaktif tersebut," pungkasnya.
Reporter : Thedy Arwian
Editor : Arham Licin
Foto : (istimewa) dr. Norbertha Guyop, Kepala Puskesmas Tanah Merah |
Kepala Puskesmas (Kapus) Tanah Merah Dr.Norbertha Guyop membenarkan bahwa 2 dari 5 OTG hasil rapid test melarikan diri saat ingin diisolasi, Selasa (12/05/2020).
5 OTG ini usai dilakukan Repid Test oleh petugas Puskesmas Tanah Merah menunjukkan adanya reaksi positif,melihat hasil itu petugas lantas mempersiapkan mereka untuk dikarantina dan mendapatkan pemeriksaan lanjutan ke RSUD Boven Digoel.
"Namun empat dari Lima orang diantaranya menolak untuk dikarantina, setelah diedukasi dan diberikan pemahaman yang baik dari empat orang yang menolak itu dua diantaranya bersedia sementara dua lainya menolak dan bahkan melarikan diri dari kejaran petugas," ujar Norbertha.
Dijelaskan Kapus Tanah Merah kurangnya pemahaman dan adanya berbagai pertimbangan lain karena mereka pernah mendengar dari tiga pasien yang melarikan diri beberapa waktu lalu terkait karantina yang dilakukan Tim Covid itu membosankan dan keluarga mereka yang ditinggalkan di rumah tidak dijamin pemerintah melalui Tim Covid Boven Digoel.
"Atas pertimbangan itulah dua OTG yang menolak diisolasi dan melarikan diri dari Petugas Puskesmas Tanah Merah," katanya.
Kedepannya, menurut Dr. Norbertha meminta kepada Tim Gugus Tugas Covid-19 pokja keamanan dan agama menempatkan anggotanya di setiap fasilitas kesehatan, seperti Puskesmas dan RSUD agar dapat menangani pasien bandel juga bisa memberikan pencerahan pada mereka.
Karena diakuinya, mereka cukup kesulitan dalam menangani beberapa kasus yang orangnya menolak diisolasi,bahkan balik mengancam petugas.
"Adanya beberapa OTG reaktif yang hingga kini menolak dikarantina dan masih berkeliaran membaur dengan masyarakat lain di luar dr.norbertha himbau masyarakat Boven Digoel untuk senantiasa mawas diri dan wajib gunakan APD jika keluar rumah karena tanpa di sadari bisa saja interaksi atau pun bersentuhan dengan salah satu OTG reaktif tersebut," pungkasnya.
Reporter : Thedy Arwian
Editor : Arham Licin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar